Menerapkan Green Jobs dari halaman rumah sangat mungkin dilakukan. Kegiatan ini sudah dibuktikan oleh Freedy Prasojo, pehobi yang mampu menghasilkan omset hingga Rp50 juta dari bisnis Urban Farming Sansevieria.
Pertanian perkotaan atau urban farming jika mengikuti definisi dari International Labour Organization (ILO) dapat dikategorikan sebagai Green Jobs, selama aktivitas tersebut memberikan dampak baik terhadap lingkungan, berkelanjutan, dan layak.
Urban farming seperti yang didefinisikan Kementerian Pertanian merupakan upaya memanfaatkan ruang atau lahan yang tersedia di perkotaan, umumnya berada di pekarangan, dinding atau atap rumah.
Baca Juga: RUU ET sebagai Solusi Jangka Panjang Cegah Polusi Udara
Freedy Prasojo melalui keterangan tertulis mengatakan dampak positif yang dirasakan sejak berbisnis tanaman Sansevieria, dirinya dapat terus menikmati keindahan tanaman ini.
“Saya juga dapat terus mendalami perawatan Sansevieria. Karena saya main di variegata, jadinya terus mempelajari motif serta kelainan genetik tanaman ini,” ujar Freedy.
Pehobi yang sudah mengenal Sansevieria sejak 2006 ini kemudian mengatakan dampak yang dirasakan dari sisi ekonomi.
“Terutama secara ekonomi, hobi tanaman Sansevieria ini dapat menghasilkan omset untuk penjualan lokal Rp15 juta–Rp20 juta, beda lagi kalau ada pengiriman ekspor ke luar negeri bisa mencapai Rp50 juta dalam satu bulan,” katanya.
Freedy juga menjelaskan, kalau bertani Sansevieria memiliki manfaat baik untuk lingkungan.
“NASA dari tahun 1999 mengatakan, Sansevieria bisa menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara. Polusi udara mengakibatkan penyakit sick building syndrome, kondisi akut dari polusi udara yang ada di dalam ruangan. Sindrom ini terjadi di lingkungan rumah atau perkantoran dalam kondisi tertutup atau minim ventilasi,” jelas Freedy.
Baca Juga: Ekowisata Berbasis Pertanian dan Peternakan Pintar guna Mengurangi Dampak Pemanasan Global di Pusat Kota
Freedy melanjutkan, pemahaman anak muda urban terhadap kebersihan udara di daerahnya perlu ditingkatkan.
Menurutnya, kondisi sekarang akibat pemanasan global sudah cukup memprihatinkan. Idealnya, pengetahuan dan pemahaman dampak negatif dari pemanasan global yang akan dirasakan di masa depan perlu digalakkan lagi bagi generasi muda.
“Cukup sederhana ya, kalau dengan menanam Sanse atau tanaman hias lainnya di halaman rumah dapat berpengaruh pada kebersihan udara dan kesehatan kita, saya rasa istilah Green Jobs dapat dipraktikkan oleh anak-anak muda,” kata Freedy.
Freedy menutup, menurutnya kalau salah satu indikator dari Green Jobs adalah layak, urban farming menanam Sansevieria seperti yang saat ini dia lakukan sudah sangat layak, hingga membuatnya memutuskan menjadikan aktivitas ini sebagai pekerjaan utama.
“Dampak paling positifnya menjadi petani Sanse sampai detik ini, saya awalnya bekerja, tani Sanse jadi pekerjaan sampingan, sekarang terbalik, tani Sanse ini menjadi pekerjaan utama saya,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di https://kelananusantara.com/urban-farming-sansevieria-omset-hingga-50-juta-terapkan-green-jobs-dari-rumah/ dengan judul “Urban Farming Sansevieria Omset Hingga 50 juta, Terapkan Green Jobs dari Rumah”.
DISCLAIMER
Semua artikel dan opini yang dipublikasikan pada Blog #GoGreenJobs menjadi tanggung jawab dari masing-masing penulis. Koaksi Indonesia membantu mengedit bahasa dan penulisan setiap artikel dan opini yang masuk ke redaksi agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Koaksi Indonesia tidak bertanggung jawab jika terdapat plagiarisme, kesalahan data dan fakta, serta kekeliruan dalam penulisan nama, gelar atau jabatan yang terdapat di dalam artikel dan opini.