Biodiesel sempat ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan dan juga media. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan B20 yang mulai diterapkan pada September 2018. Sebelum mengarah pada pembahasan lebih lanjut kita perlu mengetahui apa biodiesel dan B20 terlebih dahulu. Biodiesel merupakan sebutan bagi bahan bakar untuk mesin diesel yang berasal dari bahan nabati. Di Indonesia bahan nabati yang digunakan adalah minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
B20 merupakan pencampuran 20 persen biodiesel dengan 80 persen minyak solar. Pencampuran bahan nabati pada bahan bakar solar beragam, pada tahun 2006, pencampuran dimulai dari B2,4 –B 7,5 hingga tahun 2013. Pada tahun 2014 pencampuran mulai ditambahkan hingga B10 dan diteruskan dengan B15 pada 2015. B20 atau pencampuran 20 persen bahan nabati telah mulai digunakan pada Januari 2016 (Detik, 2018).
Pencampuran nabati pada bahan bakar solar bukanlah tanpa alasan. Hal tersebut didasari oleh berbagai, misalnya kebijakan ini bermanfaat untuk mengurangi impor minyak mentah. Saat ini kebutuhan akan BBM (Bahan Bakar Minyak) dalam masyarakat terus meningkat. Menurut data Kementrian ESDM, dari kebutuhan minyak masyarakat sebesar 1.600 barrels oil per day (BOPD), produksi BBM dalam negeri hanya mencapai 778.505 BOPD. Jadi untuk menutup kekurangan tersebut, Pertamina harus mengimpor lebih dari 800.000 BOPD. Selain untuk mengurangi impor minyak mentah, kebijakan B20 juga diharapkan mampu untuk menguatkan nilai rupiah dan mendorong ekonomi rakyat.
Penggunaan B20 juga menghasilkan emisi yang lebih ramah lingkungan karena mengandung unsur nabati sehingga menghasilkan emisi kendaraan bermotor yang lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar solar konvensional. Bagi anda pengguna bahan bakar solar tidak perlu khawatir terhadap dampak penggunaan solar. Beberapa sumber menyatakan dampak negatif penggunaan biosolar seperti dampak kerusakan mesin yang ditimbulkan akibat menggunakan biosolar. Namun kabar tersebut tidak benar adanya, karena penggunaan biosolar dinilai aman bagi kendaraan. Penggunaan biosolar hanya membutuhkan penyesuaian karena bersifat membersihkan, tangki yang akan diisi dengan biosolar perlu untuk dikosongkan sebelum mengisinya dengan biosolar agar kotoran dari tangki tidak menyumbat penyaring.
Sumber:
https://news.detik.com/kolom/4238215/kebijakan-dahsyat-biodiesel-b20-yang-dianggap-sesat