TEMPO.CO, Jakarta – Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengklaim, bersama Prabowo Subianto, ia sangat berkomitmen membangun industri sawit berkelanjutan. Pendekatan yang akan mereka digunakan bukan ekspansi, melainkan intensifikasi. “Keinginan kami untuk membangun industri sawit itu berkelanjutan,” kata Sandiaga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, 30 November 2018.
Sandiaga menjelaskan, intensifikasi yang dia maksud ialah peningkatan produktivitas sawit dari lahan yang sudah ada. Namun, dia tak menjawab tegas saat ditanya apakah berniat mengurangi atau menghentikan sama sekali pembukaan lahan-lahan baru untuk perkebunan sawit.
“Kalau menurut saya, lahan yang sudah ada itu bisa ditingkatkan produktivitasnya,” kata dia. “Lahan-lahan yang kritis, yang kemarin sudah sempat dibuka tapi tidak dikelola dengan baik, itu harus dikembalikan fungsinya menjadi hutan dengan fokus reforestation.”
Sandiaga sekaligus menanggapi kritik Yayasan Madani Berkelanjutan yang menyebut dirinya dan Prabowo tak menaruh perhatian terhadap isu lingkungan. Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Teguh Surya sebelumnya mengatakan, Sandiaga dan Prabowo tak menyinggung soal tata kelola sawit di dalam narasi visi misi calon presiden dan calon wakil presiden 2019.
Yayasan Madani Berkelanjutan, Forest Watch Indonesia, dan Koaksi Indonesia dalam kajian terbarunya menyimpulkan, isu lingkungan di visi misi Prabowo-Sandiaga hanya mendapatkan porsi 18,9 persen. Di sisi lain, Prabowo dan Sandiaga sama-sama memiliki perusahaan sawit, masing-masing PT Tidar Kerinci Agung dan PT Provident Agro Tbk.
Teguh mengatakan, kepemilikan perusahaan sawit oleh keduanya berpotensi mempengaruhi opini publik serta perhatian mereka sendiri terkait isu sawit. Namun, Teguh mengaku tak ingin terburu-buru menyimpulkan hal ini.
Sandiaga menyanggah. Dia mengklaim, isu lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan sangat komprehensif dibahas dalam visi misinya. Sandiaga juga mengklaim pihaknya bakal mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Dia memperkirakan pengembangan new and renewable energy itu mampu membuka satu hingga dua juta lapangan pekerjaan.
“Kami sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa pembangunan kita berkelanjutan dan isu lingkungan hidup itu adalah satu bagian yang sangat komprehensif yang kami sampaikan,” ucap Sandiaga Uno.
Penulis: Francisca Christy
Sumber: Tempo