KOAKSI INDONESIA–Sebagai pekerjaan ramah lingkungan, green jobs tidak hanya bermanfaat mengatasi perubahan iklim, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menyejahterakan masyarakat hingga menjaga keberlanjutan kehidupan yang berkualitas.
Definisi Green Jobs
Green jobs menurut ILO (International Labour Organization) adalah pekerjaan yang dapat membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan. Pekerjaan ini dapat mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi dengan meningkatkan efisiensi energi untuk mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Sementara itu, UNESCO menyatakan bahwa green jobs dapat berperan mengurangi dampak lingkungan dari perusahaan dan sektor ekonomi hingga pada tingkat yang berkelanjutan.
Green jobs mencakup pekerjaan di bidang pertanian, industri, jasa, dan administrasi yang berkontribusi terhadap pelestarian atau pemulihan kualitas lingkungan sekaligus memenuhi kriteria pekerjaan yang layak—upah yang memadai, kondisi yang aman, pemenuhan hak-hak pekerja, dialog sosial, serta perlindungan sosial.
Green jobs juga mendorong kegiatan yang berkaitan dengan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Inisiatif ini dapat membentuk inklusivitas dan menciptakan kebiasaan baru bahwa setiap pekerjaan berpotensi menjadi lebih ramah lingkungan.
Awal Mula Green Jobs
Green Jobs dilatarbelakangi oleh kualitas lingkungan semakin menurun, termasuk berkurangnya sumber daya alam dan tentunya ini menjadi permasalahan serius bagi perekonomian di masa mendatang.
Hal tersebut akan lebih buruk karena dampak perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh beberapa negara dan berdampak langsung pada kegiatan sosial dan ekonomi di berbagai sektor di dunia. Green jobs juga merupakan bisnis yang paling menjanjikan pada abad ke-21 dan menjadi “green” merupakan langkah bisnis yang cerdas dan baik untuk lingkungan.
Dengan potensi perkembangan nilai bisnis yang bisa mencapai US$ 1.370 Miliar pada tahun 2020, green jobs menawarkan peluang bisnis yang begitu besar.
Baca Juga: Bagaimana Green Jobs Bisa Mengatasi Perubahan Iklim?
Selain itu, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 26 hingga 41 persen pada tahun 2020 melalui program Business As Usual yang diluncurkan pada tahun 2005. Dengan komitmen tersebut, pembangunan akan lebih mengutamakan keberlanjutan dan memicu peralihan dalam pasar tenaga kerja di Indonesia.
Pada awal Desember 2018, Indonesia juga menunjukkan dukungan terhadap Green Jobs dalam forum ASEAN Labor Ministers Meeting (ALMM) yang mengangkat tema “Promoting Green Jobs for Equity and Inclusive Growth of ASEAN Community”.
Dikutip dari The Jakarta Post, Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Kerja Hanif Dhakiri mengatakan dalam forum bahwa kampanye pekerjaan yang ramah lingkunganakan sesuai dengan revolusi industri 4.0, di mana pekerjaan tidak hanya berdampak pada kesejahteraan, tetapi juga memastikan pelestarian lingkungan di masa mendatang.
Dengan peluang yang sangat besar pada sektor green jobs, sektor ini tentu saja dapat menjadi alternatif pekerjaan bagi para milenial di tengah sulitnya mencari pekerjaan.
Baca Juga: Penggunaan Kendaraan Listrik, Perluas Peluang Green Jobs untuk Pencari Kerja
Sebenarnya, green jobs telah ada jauh lebih lama dibandingkan dengan istilah tersebut. Para aktivis konservasi awal pada abad ke-19 menanggapi peningkatan degradasi lingkungan dengan menyerukan kontrol federal yang lebih besar atas sumber daya alam.
Kontrol ini untuk memastikan pemanfaatan hutan, tanah, dan air secara berkelanjutan serta melindungi tempat-tempat yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Seiring dengan berjalannya waktu, pengawasan ini mengarah pada pelembagaan pekerjaan yang berorientasi terhadap lingkungan.
Penciptaan lapangan kerja ramah lingkungan merupakan salah satu perangkat utama untuk membangun model ekonomi dan sosial berkelanjutan jangka panjang, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tahun 2030 yang ditetapkan oleh Majelis Umum PBB dalam Perjanjian Paris pada tahun 2015.
Manfaat Green Jobs
Mengutip UNEP dan ILO terdapat beberapa manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial dari green jobs yaitu:
- Mengatasi perubahan iklim. Sebagai salah satu masalah paling mendesak saat ini, inisiatif transisi menuju ekonomi hijau sangat penting untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Pekerjaan ramah lingkungan dapat membantu masyarakat menghadapi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, melestarikan sumber daya, dan mendorong praktik berkelanjutan.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi. Pekerjaan ramah lingkungan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan industri dan peluang pasar baru. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan energi terbarukan, produk ramah lingkungan, dan praktik berkelanjutan, pekerjaan ramah lingkungan akan terus meluas dan menyediakan sumber lapangan kerja yang stabil.
- Mempromosikan keadilan sosial. Pekerjaan ramah lingkungan sering kali memberikan kesempatan kerja yang berkualitas dan upah yang adil, berkontribusi terhadap keadilan sosial dan pengentasan kemiskinan. Banyak pekerjaan ramah lingkungan memerlukan keahlian dan tingkat pendidikan yang beragam, sehingga dapat diakses oleh banyak orang.
- Meningkatkan efisiensi sumber daya. Pekerjaan ramah lingkungan berkontribusi terhadap efisiensi penggunaan sumber daya dengan mendorong daur ulang, pengurangan limbah, dan efisiensi energi. Praktik-praktik ini tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga menghemat biaya dunia usaha dan konsumen dalam jangka panjang.
- Melindungi keanekaragaman hayati. Hilangnya keanekaragaman hayati merupakan tantangan lingkungan hidup yang signifikan. Green jobs berfokus pada peran konservasi dan pengelolaan lingkungan yang membantu melindungi spesies dan ekosistem yang terancam punah serta melestarikan warisan alam planet kita.
Contoh Green Jobs
Bidang-bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim dan lingkungan adalah pemulihan stok dan konstruksi hijau, pengolahan limbah dan daur ulang, transportasi umum, pemulihan konstruksi hijau, pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan, pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan, suplai dan efisiensi energi serta pelestarian biodiversitas dan ekosistem.
Baca Juga: Urban Farming Sansevieria Omset Hingga 50 juta, Terapkan Green Jobs dari Rumah
Untuk para milenial yang tinggal; di perkotaan namun ingin turut melestarikan lingkungan juga dapat menjajal urban farming sebagai langkah awal memulai green jobs. Pekerjaan ini sudah ada di kawasan Asia Pasifik contohnya para penanam bakau dalam program adaptasi iklum di Vietnam dan teknisi sistem energi matahari di China.
Melansir Deutsche National Bibliothek, peluang green jobs tersebar luas di berbagai sektor berikut.
- Administrasi meliputi pekerjaan seperti spesialis kesehatan lingkungan, analis data ramah lingkungan, statistik sektor lingkungan.
- Pertanian meliputi pekerjaan di pertanian organik, teknisi pertanian, dan manajer pertanian.
- Energi meliputi pekerjaan seperti teknisi dan operator energi terbarukan, instalasi panel surya, insinyur turbin angin, dan insinyur energi nuklir.
- Teknik meliputi pekerjaan seperti insinyur mesin, perencanaan kota, insinyur sumber daya air, dan insinyur kualitas udara.
- Perumahan meliputi pekerjaan seperti arsitek, perancang lanskap, insinyur sipil, tata kelola kota berkelanjutan, dan ahli geologi.
- Manufaktur meliputi pekerjaan seperti desain kemasan dan produsen bahan bangunan.
- Teknologi meliputi pekerjaan seperti ilmuwan lingkungan, ilmuwan iklim, atau teknisi lingkungan.
- Transportasi meliputi pekerjaan dalam desain dan manufaktur kendaraan listrik, angkutan umum listrik.
- Pembuangan sampah meliputi pekerjaan seperti koordinator daur ulang dan pengelola limbah regional.