Sebentar Lagi Green Jobs akan Berkembang di Indonesia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah meluncurkan rencana baru untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di negaranya dengan menciptakan green jobs. Green job adalah pekerjaan bergaji tinggi untuk memerangi perubahan iklim. Banyak negara dan institusi internasional merilis definisi tentang green jobs. Meski kata-katanya mungkin berbeda, tetapi intinya tetap sama. Coaction Indonesia (organisasi yang mendorong terjadinya transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan) menyerap definisi yang dikeluarkan oleh International Labour Organization (ILO) pada 2007.

5 Alasan Green Job Akan Diminati di Indonesia

Banyak yang belum mengenal apa itu green job. Secara sederhana, peneliti Coaction Indonesia, Siti Koiromah, mengatakan green job memiliki lima tujuan. Pertama melindungi dan memulihkan ekosistem; kedua meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku; ketiga meminimalkan limbah dari proses produksi dan polusi yang dihasilkan; keempat membatasi emisi gas rumah kaca; dan kelima mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim.

Regulasi Hingga Pembiayaan, PR Besar Pemerintah Dorong Transisi Energi

Regulasi menjadi salah satu faktor penghambat pengembangan energi baru terbarukan yang dibutuhkan untuk transisi energi. Komitmen pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi dan mengatasi dampak perubahan iklim dinilai sudah cukup positif. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan tambahan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 14.000 megawatt (MW) untuk mencapai target bauran sebesar 23% pada 2025.