Memasuki masa perubahan iklim yang bersamaan dengan berlangsungnya pandemi selama tiga tahun terakhir, akan ada banyak sektor yang terpengaruh olehnya, didukung dengan banyaknya masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada pertanian dan juga kelautan.
Di samping itu, potensi pekerjaan hijau pun kian meningkat. Pekerjaan hijau sendiri merupakan pekerjaan ramah lingkungan yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan ekosistem, serta meminimalisir sampah dan polusi di sekitarnya. Pekerjaan ini juga mengutamakan efisiensi dalam penggunaan energi yang semakin lama semakin berkurang kadarnya.
Selain sektor pekerjaan yang akan terpengaruh oleh perubahan iklim seperti yang dijabarkan di atas, ada juga sektor pekerjaan yang berpotensi meningkat, yang juga bisa dikategorikan sebagai pekerjaan hijau. Jenis-jenis pekerjaan tersebut antara lain adalah bidang pariwisata yang berkaitan dengan wisata di daerah alam.
Kita bisa mengawali langkah dengan kawasan desa yang direnovasi dengan unsur-unsur yang ramah lingkungan, pembuatan jalur pegunungan yang tinggi serta area perkebunan yang didekorasikan dengan unik. Didukung dengan promosi dan sosialisasi secara konsisten melalui media daring, ataupun acara-acara kemasyarakatan.
Selain itu, ada juga bidang transportasi yang berkaitan dengan inovasi produksi kendaraan listrik seperti mobil Tesla, kereta api listrik, motor listrik, dan sebagainya, yang tentunya tidak membutuhkan bahan bakar minyak melainkan energi listrik.
Dengan sosialisasi yang konsisten dan efektif, kendaraan-kendaraan ini dapat dijadikan alternatif yang ‘umum’ untuk digunakan masyarakat luas, dapat dibayangkan berapa banyak kita bisa berhemat bahan bakar minyak, yang berujung pada mengurangi polusi.
Di bidang pertanian sendiri dimulai dari peningkatan penjualan makanan dari bahan-bahan organik yang kini sudah menjamur di pasaran.
Mengutip dari survey Industri Organik tahun 2021 oleh Organic Trade Association, dikenal juga sebagai OTA: Penjualan makanan Organik di Amerika Serikat pada tahun 2020 meningkat sebanyak 12,8%, senilai 56,4 miliar dolar Amerika.
Dari hasil survey di atas, kita bisa menggagas hal yang sama, untuk memajukan petani organik di lingkungan terdekat supaya lebih luas lagi dalam memasarkan hasil pertanian mereka lewat media daring, bazaar pagi, acara-acara kemasyarakatan seperti kerja bakti, atau bisa langsung disosialisasikan lewat acara yang diadakan secara mandiri.
Yang terakhir, ada bidang arsitektur yang berinovasi dengan bangunan yang menggunakan bahan-bahan dari alam, yaitu green building. Seperti contoh, ada bandara Banyuwangi yang menggunakan bahan daur ulang kayu ulin bekas dari kapal dan juga dermaga.
Tentunya masih ada banyak variasi desain bangunan lainnya yang menerapkan prinsip ramah lingkungan, sebagai contoh ada gedung menara BCA Jakarta yang dapat menghemat penggunaan listrik hingga 35%.
Kemudian ada juga gedung Kementrian Pekerjaan Umum yang berhasil menghemat penggunaan listrik hingga 61%, selain itu pihak yang bersangkutan juga mampu menghemat dan mendaur ulang air, hingga akhirnya mendapatkan sertifikat Greenship Level Platinum.
Ada banyak pekerjaan hijau yang berpotensi, dan kita sebagai generasi muda hanya perlu menggerakkan ‘roda’-nya agar dapat berjalan, menciptakan sumber perekonomian baru dan memajukan sektor-sektor pekerjaan tersebut, dan yang terpenting adalah bagaimana kit ataupun pihak-pihak yang berkaitan menyosialisasikannya dengan efektif.
Proses sosialisasi adalah proses yang sangat krusial karena menentukan bagaimana suatu gagasan dapat diterima khalayak umum. Harus dilakukan dengan efisien, konsisten, dan mudah dimengerti.
Dengan kemajuan teknologi masa kini, proses sosialisasi paling efisien adalah menggunakan media daring yang jangkauannya luas, tentunya diiringi dengan konsistensi pula.
Sebagai contoh, dalam bentuk tulisan yang informatif, ataupun dalam konten video yang unik serta pembawaan yang mudah dipahami.
Diharapkan dalam beberapa tahun ke depan, pekerjaan hijau ini dapat menjamur ‘umum’ serta memajukan perekonomian masyarakat kita.
Lantas kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Artikel ini telah tayang di www.kompasiana.com dengan judul “Potensi Pekerjaan Hijau di Masa Perubahan Iklim”.
DISCLAIMER
Tulisan ini merupakan salah satu pemenang dari “Lomba Menulis Populer Profesi Hijau Indonesia” yang diselenggarakan oleh Bastra ID dengan menjalin kolaborasi bersama Coaction Indonesia.