Koaksi Indonesia membuka tahun dengan menggelar Ruang Aksi ke-27, Kamis, 25 Januari 2024 di CGV FX Sudirman, Jakarta Pusat dengan tema “Transformasi Hijau Ketenagakerjaan, Ke mana Arah Keberpihakan Calon Pemimpin pada Lingkungan?”.
KOAKSI INDONESIA–Dalam upaya meningkatkan pemahaman publik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, Ruang Aksi ke-27 menggelar diskusi dengan menghadirkan Juru Bicara (Jubir) Muda dari setiap pasangan calon (paslon). Diskusi yang diselenggarakan secara hibrid tersebut mengundang Hari Akbar Apriawan sebagai Jubir Muda Paslon Nomor 01, Mikhail Gorbachev Dom sebagai Jubir Muda Paslon Nomor 02, dan Manik Marganamahendra sebagai Jubir Muda Paslon Nomor 03.
Diskusi yang dihadiri lebih dari 30 peserta tersebut melibatkan Koordinator Komunikasi dan Kampanye Fitrianti Sofyan sebagai master of ceremony (MC) dan Manajer Kebijakan dan Advokasi Azis Kurniawan sebagai penanggap.
Direktur Program Verena Puspawardani membuka acara dengan memberikan konteks bahwa Ruang Aksi ke-27 diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada publik untuk bertanya sekaligus menilai arah kebijakan pekerjaan hijau yang diusung oleh para paslon.
“Paslon Nomor 01 menargetkan minimal 15 juta lapangan pekerjaan baru termasuk pekerjaan hijau pada 2025–2029. Paslon Nomor 02 memiliki program kerja yang mendorong perusahaan menempatkan angkatan kerja berusia 18–24 tahun sebagai karyawan tetap. Paslon Nomor 03 menargetkan penciptaan 17 juta lapangan pekerjaan baru,” jelas Verena.
Acara dilanjutkan dengan diskusi antara para Jubir Muda dan penanggap yang dipandu oleh Reporter IDN Media Ridwan Aji sebagai moderator. Diskusi dimulai dengan membahas strategi para paslon terkait pekerjaan hijau.
Baca Juga: Ruang Aksi #26: Kupas Lika-liku Green Jobs di Indonesia
Hari yang mewakili Paslon Nomor 01 menjelaskan bahwa Anies-Muhaimin memiliki strategi konkret untuk mengembangkan pekerjaan hijau. “Strategi ini dilakukan melalui pemetaan kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang dan menyiapkan suplai tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar,” ungkap Hari.
Mikhail, Jubir Muda Paslon Nomor 02, menyampaikan visi dan misi Prabowo-Gibran untuk membangun pekerjaan hijau. “Dalam visi dan misi Prabowo-Gibran, upaya meningkatkan jumlah pekerjaan hijau dilakukan melalui penciptaan lapangan kerja berkualitas, kewirausahaan, industri kreatif, dan pengembangan infrastruktur,” ujar Mikhail.
Manik, Jubir Muda Paslon Nomor 03, memberikan gambaran tentang komitmen Ganjar-Mahfud. “Ganjar-Mahfud akan memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun untuk mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal sehingga semua rakyat dapat memiliki pekerjaan dengan cepat,” jelas Manik.
Green Jobs, Perubahan Iklim, dan Pembangunan Rendah Karbon
Diskusi semakin menarik ketika setiap Jubir Muda diminta memberikan tanggapan terhadap pertanyaan seputar green jobs, perubahan iklim, dan pembangunan rendah karbon.
Hari, Jubir Muda Paslon Nomor 01, ditanya tentang strategi Anies-Muhaimin dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pekerjaan hijau. Hari menjelaskan, “Anies-Muhaimin fokus pada penyiapan SDM terutama peserta didik agar mau terjun ke pekerjaan hijau. Langkah ini dilakukan melalui kurikulum pendidikan umum dan vokasi yang menerapkan prinsip keberlanjutan serta pelatihan di sektor hijau.”
Mikhail, Jubir Muda Paslon Nomor 02, dihadapkan pada pertanyaan mengenai strategi Prabowo-Gibran untuk mengatasi perubahan iklim. “Prabowo-Gibran menganggap perubahan iklim sebagai masalah bangsa terutama terkait dengan sektor pangan dan energi. Target kami adalah mencapai swasembada pangan dan energi sebagai solusi yang harus diimplementasikan sesuai dengan kemampuan Indonesia,” terang Mikhail.
Manik, Jubir Muda Paslon Nomor 03, menjelaskan strategi Ganjar-Mahfud untuk memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam pembangunan rendah karbon. “Ganjar-Mahfud berkomitmen melibatkan UMKM dalam pembangunan lima tahun mendatang. Ini akan dilakukan melalui penataan dan implementasi regulasi, alokasi kredit perbankan minimal 35%, serta pelatihan dan peningkatan akses pasar bagi UMKM,” papar Manik.
Diskusi dilanjutkan dengan tanggapan dari Manajer Kebijakan dan Advokasi Azis yang mengomentari bahwa Paslon Nomor 01 perlu melibatkan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam mempersiapkan SDM yang akan memasuki sektor green jobs. Dia juga menyoroti program food estate yang diusung oleh Paslon Nomor 02.
Selanjutnya, Azis menambahkan bahwa Paslon Nomor 03 perlu merinci strategi pelibatan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas agar dapat berkontribusi pada green jobs.
Anak Muda Menanti Komitmen Green Jobs dari Calon Pemimpin
Peserta menunjukkan antusiasme ketika diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Prima dari Bicara Udara membuka sesi tersebut dengan pertanyaan terkait strategi para paslon untuk menciptakan pekerjaan layak.
Hari sebagai Jubir Muda Paslon Nomor 01 menyatakan, “Pemerataan wilayah termasuk pemberdayaan dan pembangunan desa yang dicanangkan oleh Anies-Muhaimin akan menciptakan pekerjaan layak di tingkat lokal.”
Mikhail sebagai Jubir Muda Paslon Nomor 02 menyampaikan, “Saat ini para pencari kerja terutama generasi muda tidak hanya mencari pekerjaan yang stabil namun juga pekerjaan yang memberikan peluang pertumbuhan, seperti kenaikan jabatan.” Menurutnya, Prabowo-Gibran berkomitmen menciptakan pekerjaan yang bersifat bertumbuh.
Manik sebagai Jubir Muda Paslon Nomor 03 menjawab, “Program pengentasan kemiskinan yang direncanakan oleh Ganjar-Mahfud tidak hanya mengurangi tingkat pengangguran, namun juga berpotensi menciptakan pekerjaan layak.”
Kemudian, Sahrul dari Universitas Brawijaya menanyakan strategi para paslon untuk memotivasi masyarakat khususnya generasi muda menjadi petani.
Jubir Muda Paslon Nomor 01 Hari menyatakan, “Reforma agraria yang diusung Anies-Muhaimin dapat meningkatkan kesejahteraan petani sehingga dapat mendorong generasi muda untuk terlibat di sektor pertanian.”
Jubir Muda Paslon Nomor 02 Mikhail menjelaskan, “Masalah utama sektor pertanian adalah ketersediaan lahan yang terbatas. Program penyediaan lahan termasuk food estate dari Prabowo-Gibran dapat mengatasi masalah keterbatasan lahan sekaligus dapat menggerakkan generasi muda menjadi petani.”
Jubir Muda Paslon Nomor 03 Manik menerangkan, “Ganjar-Mahfud memiliki program Petani Bangga Bertani yang mendukung petani dengan alat modern, benih unggul, pupuk berkualitas, murah, dan tepat waktu. Program tersebut dipastikan dapat mendorong generasi muda menjadi petani.”
Mia dari AEER melanjutkan sesi tanya jawab dengan pertanyaan terkait strategi para paslon untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Hari menjawab, “Pembangunan berkelanjutan yang diusung oleh Anies-Muhaimin dilaksanakan melalui pemberdayaan dan pengembangan desa sehingga mampu menciptakan kota-kota setara dengan Jakarta.”
Mikhail menjelaskan, “Prabowo-Gibran akan melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan keberagaman kearifan lokal. Secara teoritis keberagaman yang tinggi berpotensi menghasilkan pembangunan yang semakin inklusif.”
Manik menyatakan, “Ganjar-Mahfud sangat menghargai prinsip no one left behind. Kami akan memastikan penerapan prinsip tersebut secara optimal dalam pembangunan berkelanjutan.”
Baca Juga: Pemilih Muda Penentu Calon Pemimpin Pro Lingkungan pada Pemilu 2024
Sesi tanya jawab diakhiri dengan pertanyaan yang diajukan oleh Juan dari Greenlover mengenai upaya para paslon untuk mengoptimalkan peran sertifikasi dalam mempersiapkan SDM yang akan memasuki pasar kerja.
Hari yang mewakili Paslon Nomor 01 memberikan gambaran komitmen Anies-Muhaimin terkait sertifikasi. “Anies-Muhaimin berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi antara kementerian/lembaga dengan pemangku kepentingan lainnya guna mengoptimalkan peran sertifikasi,” ungkap Hari.
Mikhail sebagai perwakilan Paslon Nomor 02 menjelaskan strategi Prabowo-Gibran terkait sertifikasi.
“Prabowo-Gibran akan meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan sehingga calon tenaga kerja yang telah tersertifikasi dapat diakui di pasar kerja nasional maupun global,” tutur Mikhail.
Manik, Jubir Muda Paslon Nomor 03, menutup diskusi dengan membahas visi dan misi Ganjar-Mahfud. “Ganjar-Mahfud akan melakukan penyempurnaan program sertifikasi dengan pendekatan yang lebih sederhana untuk meningkatkan jumlah calon tenaga kerja yang tersertifikasi,” jelas Manik.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan kesimpulan bahwa masyarakat terutama generasi muda diharapkan mampu menilai strategi para paslon dalam mengembangkan green jobs. Ruang Aksi ke-27 diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk memilih calon pemimpin yang dapat mengatasi tantangan bonus demografi melalui pendekatan ketenagakerjaan, pembangunan rendah karbon, dan agenda transisi energi berkeadilan.