Akhir-akhir ini, siapa sih yang tidak mengeluhkan lingkungan sekitar? Panas terik, polusi, hujan yang tidak jelas turunnya, sampai munculnya berbagai penyakit baru.
Kalau mengurai benangnya, kamu akan lihat kalau semua ini ternyata bermula pada perubahan. Orang-orang di dunia menyebutnya krisis iklim.
Ketidakpastian cuaca menjadi salah satu contoh paling nyata.
Harusnya, musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober sampai Maret. Hari ini, hujan turun seenak jidat.
Pagi hari mungkin terik matahari menyengat, namun sore hari langit bisa saja tiba-tiba mendung berubah menjadi hujan badai.
Atau sebaliknya, pagi hujan badai, jelang siang tiba-tiba terik.
Kondisi ini bukan hanya saya yang mengalaminya. Banyak teman dan keluarga yang merasakan hal serupa, bahkan orang-orang di medsos.
Apa Itu Perubahan Iklim?
Sebenarnya, apa yang membuat kita sampai di titik ini? Jawabannya: perubahan iklim.
Perubahan iklim atau krisis iklim itu intinya adalah perubahan cuaca ekstrem yang terjadi karena aktivitas manusia, yang paling jelas adalah emisi gas rumah kaca. Apalagi itu emisi gas rumah kaca?
Bayangkan bumi kita ini seperti rumah dengan jendela-jendela yang tertutup rapat. Matahari memberikan cahaya ke rumah kita. Sebagian dari panas itu tertahan di dalam agar kita tidak kedinginan.
Yang membuat panas itu bisa “tertahan” di dalam rumah kita adalah gas-gas tertentu di atmosfer. Inilah yang namanya gas rumah kaca.
Jadi, gas rumah kaca itu bukan musuh.
Baca Juga: Koaksi: Masih Ada Kesempatan Cegah Dampak Krisis Iklim Memburuk
Gas-gas itu bagaikan “selimut” untuk bumi, memberi kehangatan yang pas. Masalahnya, ketika manusia mulai banyak melakukan aktivitas, seperti menyetir mobil ke sana-kemari, membakar batu bara untuk listrik, sampai tebang pohon sembarangan, membuat “selimut” itu terlalu tebal.
Akibatnya, bumi menjadi lebih panas dari yang seharusnya.
Bayangkan, kamu tidur dengan selimut tebal di tengah cuaca panas. Pasti kegerahan. Itulah yang sekarang terjadi dengan bumi kita.
Efek kepanasan itu mulai dari cuaca yang tidak menentu seperti sekarang, musim yang berubah, es di kutub yang meleleh, naiknya permukaan air laut yang mengakibatkan banjir, sampai binatang-binatang yang kehilangan rumahnya. Semua itu tentu mengganggu kehidupan kita sebagai penghuni bumi.
Bagaimana Cara Mengatasi Krisis Iklim?
Mulailah dari diri sendiri. Mulai dari mengurangi penggunaan plastik, naik kendaraan umum atau bersepeda, sampai ke hal-hal lebih besar seperti mendukung kebijakan ramah lingkungan.
Selain itu, kita semua harus lebih perhatian dengan lingkungan sekitar. Misalnya, ikut program penanaman pohon atau kampanye-kampanye pengurangan emisi karbon.
Intinya, krisis iklim menjadi masalah kita semua dan untuk mengatasinya dibutuhkan tindakan dari kita semua.
Green Jobs untuk Bumi yang Lebih Baik
Cara lain untuk mengurangi panas berlebih bumi sekaligus membuka peluang ekonomi adalah Green Jobs alias pekerjaan hijau.
Pekerjaan hijau ini merupakan jenis pekerjaan yang bertujuan bukan untuk memperoleh uang semata, tetapi juga mengurangi dampak buruk ke lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan pada akhirnya, mengatasi perubahan iklim yang sedang kita hadapi.
Contohnya? Banyak!
Mulai dari pekerjaan di bidang energi terbarukan, seperti yang mengurusi panel surya atau kincir angin, peneliti yang membuat baterai lebih efisien dan ramah lingkungan, dan pekerjaan di bidang pertanian organik yang tidak hanya baik untuk bumi, tetapi juga untuk kesehatan kita.
Dengan bekerja di bidang yang membantu mengurangi emisi dan dampak negatif ke lingkungan, secara tidak langsung kita ikut berkontribusi dalam usaha global menyelamatkan bumi.
Makin banyak orang yang bekerja di bidang ini berarti makin banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi krisis iklim.
Baca Juga: Langkah Indonesia dalam Mengintegrasikan Green Jobs pada Sektor Pariwisata di Masa Perubahan Iklim
#GoGreenJobs juga bisa jadi solusi mengatasi masalah pengangguran.
Investasi yang benar di sektor-sektor hijau bisa membuka banyak peluang kerja baru. Jadi, bukan bumi saja yang untung, tetapi juga banyak orang bisa mendapat pekerjaan yang layak dan bermakna.
Di Indonesia, potensi untuk pengembangan Green Jobs sangatlah besar. Dengan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang melimpah, peluang untuk menciptakan pekerjaan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tapi juga ramah lingkungan terbuka lebar.
Pekerjaan Ramah Lingkungan di greenjobs.id
Untuk cari tahu tentang pekerjaan ramah lingkungan ini, kamu bisa main ke greenjobs.id.
Di greenjobs.id, kamu bisa memperoleh segala macam info baik untuk yang akan memulai maupun yang ingin memperdalam pekerjaan ramah lingkungan.
Ada referensi, publikasi, dan FAQ buat kamu yang masih meraba-raba apa itu Green Jobs.
Selain itu, info mengenai kursus atau MOOC (Massive Open Online Courses) untuk menambah ilmu tentang lingkungan atau teknologi ramah lingkungan.
Ada juga info tentang lembaga pendidikan atau sertifikasi yang membantu kamu lebih siap terjun ke dunia pekerjaan ramah lingkungan ini.
Di greenjobs.id ada panduan video tentang Green Jobs, materi komunikasi yang bisa diunduh, dan yang paling seru: forum matchmaking.
Baca Juga: Start-Up Pengelolaan Sampah, Terobosan Green Jobs oleh Generasi Milenial Menuju Bonus Demografi
Kamu bisa menemukan lowongan kerja, pemberi kerja, investor, sampai start-up yang bergerak di bidang hijau. Kamu juga bisa membaca cerita sukses mereka yang berhasil di bidang Green Jobs, sehingga memotivasi kamu untuk terus maju dan berinovasi.
Plus, ada komunitas Green Jobs yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari lembaga publik, akademisi, sektor swasta/industri, organisasi masyarakat sipil, dan media massa.
Intinya, greenjobs.id merupakan platform untuk kamu yang ingin berkarier dan berkontribusi pada perubahan yang berkelanjutan.
Kunjungi greenjobs.id dan mulailah perjalanan kamu di dunia Green Jobs.
Artikel ini telah tayang di https://www.jumardanm.com/2024/02/green-jobs-bisa-mengatasi-perubahan-iklim.html dengan judul “Bagaimana Green Jobs Bisa Mengatasi Perubahan Iklim?”.
DISCLAIMER
Semua artikel dan opini yang dipublikasikan pada Blog #GoGreenJobs menjadi tanggung jawab dari masing-masing penulis. Koaksi Indonesia membantu mengedit bahasa dan penulisan setiap artikel dan opini yang masuk ke redaksi agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Koaksi Indonesia tidak bertanggung jawab jika terdapat plagiarisme, kesalahan data dan fakta, serta kekeliruan dalam penulisan nama, gelar atau jabatan yang terdapat di dalam artikel dan opini.