Ruang Aksi sebagai program rutin yang dilakukan oleh Koaksi dalam rangka menghadirkan dialog publik digelar untuk ketiga kalinya pada Kamis, 26-7 lalu. Mengambil tema Energi Asia, diskusi kali ini merespon perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games yang menjadi agenda penting Nasional. Sebagai tuan rumah, Jakarta dan Palembang perlu mempersiapkan banyak hal termasuk dalam menyuplai energi yang akan menjadi sumber utama, mengingat acara tersebut akan diselenggarakan selama 16 hari nonstop, belum lagi perhelatan akbar pada upacara pembukaan dan penutupan.
Diselenggarakan di Bakoel Koffie Cikini, diskusi tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber dari otoritas terkait, yakni perwakilan Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM, Ikhsan Asaad selaku General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Bambang Prihartono selaku Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta dan Isnawa Adji selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Selain narasumber, diskusi tersebut juga menghadirkan beberapa penanggap, yaitu Rebekka Angelyn dari Koaksi Indonesia, Tiza Mafira dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Ahmad Safrudin dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbel dan Yura Sahrul dari Katadata. Diskusi yang dihadiri tidak hanya dari perwakilan lembaga swadaya masyarakat saja, namun turut pula hadir media cetak maupun elektronik dan tentunya masyarakat.
Upaya Strategis untuk Asian Games yang Ramah Lingkungan
Upaya untuk menggunakan energi bersih telah dilakukan oleh beberapa otoritas terkait, salah satunya dari ESDM yang telah mengupayakan penggunaan listrik yang berasal dari surya atap sebanyak 2 mega watt. Selain itu penggunaan surya atap juga dimanfaatkan di GBK (Gelora Bung Karno) sebagai pusat aktivitas dari Asian Games 2018 sebesar 1 mega watt. Pengelolaan listrik dengan teknologi surya atap juga sudah dimaksimalkan sehingga setelah perhelatan Asian Games ini berakhir, penggunaan panel surya atap masih akan tetap berjalan. Meskipun demikian, Abdi dari Kementrian ESDM menyatakan bahwa tantangan penggunaan energi baru tebarukan cukup tinggi, salah satunya penggunaan energi fossil yang secara presentase penggunaannya yang lebih tinggi.
Selanjutnya, persiapan juga dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI dalam rangka menyambut Asian Games di antaranya adalah dengan mengerahkan dan mengatur petugas kebersihan, Isnawa menyebutkan bahwa koprdinasi yang dilakukan harus jelas antara petugas. Penggunaan truk sampah dan sweeper juga diatur yaitu pada pukul 12 malam untuk menyedot debu jalanan, paku dan benda benda yang mengganggu lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, pembangunan MRT yang sedang dilakukan menimbulkan beberapa dampak salah satunya penumpukan debu, namun dengan adanya kebijakan ganjil genap yang diberlakukan di Jakarta, hal tersebut dapat diminimalisir.
Masih tentang persoalan lingkungan, transjakarta kembali menggunakan solar dan tidak lagi menggunakan BBG (bahan bakar gas) seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kendati demikian, Dinas Lingkungan Hidup tetap berupaya dengan berkomunikasi dengan Kementrian Perhubungan agar transjakarta kembali menggunakan BBG sebagai bahan bakar. Selain itu untuk permasalahan uji emisi kendaraam di Jakarta perlu partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk mengujikan kendaraan roda empat mereka, tidak bisa lagi pemerintah yang hanya menggalakkan gerakan tersebut.
Oleh karena itu perlu adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk secara sadar mengujikan kendaraan roda empat mereka polusi dari kendaraan dapat ditekan karena telah mengikuti standar yang diberlakukan. Dalam beberapa waktu terakhir, marak pemeritaan mengenai Kali Item yang mengundang perhatian karena menimbulkan aroma yang tidak sedap yang ternyata disebabkan oleh kesadaran masyarakat sekitar dalam membuang limbah pabrik tempe dan tahu rumahan langsung ke sungai. Selain itu kondisi Kali Item juga diperparah dengan banyaknya toilet di sekitar kali yang tidak dilengkapi dengan septic tank. Adanya fenomena tersebut pemerintah DKI berupaya melakukan rekayasa mikroba yang diharapkan dapat meminimalisir aroma tidak sedap di kali yang terletak persis di sebelah wisma atlet kemayoran tersebut.
Beralih pada persiapan yang dilakukan oleh PLN Disjaya, sebagai kota penyelenggara Asian Games, tentu banyak yang disiapkan oleh instansi ini karena akan banyak sekali energi yang diperlukan. Ihsan menyebutkan bahwa persiapan menyambut Asian Games telah dilakukan selama setahun, begitu juga dengan Palembang dan beberapa kota di Jawa Barat yang turut menyukseskan pesta olahraga yang akan kembali dilakukan setelah 56 tahun di Indonesia. Seluruh venue disuplai dengan minimal 2 sumber tegangan, sedangkan GBK sebagai pusat aktivitas Asian Games disuplai dengan 5 lapis tegangan yang terdiri dari 8 sistem.
Jadi, apabila salah satu sistem gagal, maka secara otomatis sistem tersebut berpindah dan mengoperasikan system lainnya yang masih tersedia. Dari 33 ribu megawatt yang ada, 10 ribu diantaranya sudah menggunakan renewable energy yaitu 5 ribu dari panas bumi dan sisanya 4 ribu dari air dan sisanya berasal dari sumber energi baru terbarukan lain. PLN mempersiapkan persediaan yang berlapis, hal ini diperkuat dengan adanya cadangan yang cukup di wilayah Jakarta dan terdapat pula cadangan dalam bentuk genset untuk keadaan darurat yang tersebar di GBK, wisma atlet, venue pertandingan sebesar 35 juta mpa. Selain itu PLN juga menugasan 1100 personil untuk berjaga di gardu dan venue.
PLN sebagai penyedia listrik juga memasang power bank yang ramah lingkungan dan penggunaan genset merupakan opsi yang terakhir. Power bank merupakan gardu bergerak yang pemasangannya dengan cara disambungkan lalu listrik dapat mengalir dengan baik. Seluruh venue telah dilengkapi dengan power bank kecuali beberapa venue seperti mini volleyball , jetski dan taman mini yang masih dalam proses penyelesaian. Dalam menyediakan listrik untuk Asian Games, PLN berupaya untuk menyediakan listrik secara maksimal dengan tidak melupakan sumber energi listrik yang juga menggunakan energi baru dan terbarukan.
Tidak hanya dari pihak DKI dan PLN, persiapan juga dilakukan oleh otoritas transportasi Jakarta. Bambang Prihartono menyebutkan bahwa kondisi jalan di Jakarta semakin parah hal tersebut terlihat dari jalan tol yang sudah tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya karena juga terkena dampak banyaknya kendaraan di ibukota. Adanya perhelatan Asian Games membuat otoritas perhubungan memutar otak dengan menyiapkan beberapa rencana rekayasa lalu lintas. Terdapat 3 kebijakan yang akan diberlakukan yaitu perluasan ganjil genap, penyediaan lajur khusus untuk atlet dan buka tutup pintu tol.
Harapannya masyarakat turut mengubah pola pikir untuk memilih menggunakan transportasi massal dibandingkan kendaraan pribadi. Selain itu diharapkan dengan hadirnya MRT dan LRT tahun depan, masyarakat akan beralih menggunakan transportasi terbaru milik Jakarta tersebut. Perubahan pola pikir masyarakat Jakarta terhadap penggunaan transportasi umum diperlukan, sehingga diharapkan kadar CO2 dapat ditekan dan suhu Jakarta juga dapat menurun. Upaya-upaya untuk menekan polusi dan penggunaan sumber energi terbarukan telah diupayakan oleh pemerintah, dalam keberlanjutannya diharapkan langkah ini mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat.