Film pendek bertajuk penyelamatan lingkungan dan hak atas hidup masyarakat lokal yang disajikan dalam Film Pendek Climate Witness garapan Koaksi Indonesia dan Hutan Itu Indonesia (HII) telah sukses melakukan kegiatan pemutaran film secara luring di 20 kota dan kabupaten di Indonesia yaitu; Bali, Bandung, Bogor, Depok, Deli Serdang, Halmahera Utara, Jakarta, Kupang, Lombok, Manado, Pacitan, Pontianak, Semarang, Sumba, Surabaya, Sorong, Tangerang Selatan, Tasikmalaya, Tegal, Yogyakarta. Pencapaian ini terbilang jarang terjadi pada film non-komersil dengan jumlah penonton nonton bareng (nobar) sebanyak 1450 orang. Berbagai komunitas dari berbagai minat isu menggelar acara nobar film yang dilengkapi dengan diskusi bersama narasumber untuk membahas perubahan iklim dari berbagai perspektif yang bertujuan meningkatkan pemahaman peserta. Film Pendek Climate Witness sendiri diproduseri oleh Ridwan Arif yang juga menjabat sebagai Manajer Riser dan Pengelolaan Pengetahuan Yayasan Koaksi Indonesia.
Digelar pada tanggal 25 Februari 2023 lalu tepatnya di Kineforum Taman Ismail Marzuki Jakarta, premiere film ini disaksikan kurang lebih 100 penonton. Antusiasme pengunjung saat menyaksikan film serta partisipasi dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Koaksi dan HII patut diapresiasi. Kegiatan ini pun diawali dengan talkshow yang melibatkan sustainable tourism influencer yaitu Irene Komala / Pink Travelogue dan Co-founder Dari Halte ke Halte yaitu Bowo.
Partisipasi aktif dan kesediaan pengunjung untuk mengikuti jalannya keseluruhan rangkaian acara nobar memberikan sinyal dan harapan positif bagi masyarakat khususnya bagi para generasi muda Indonesia. Hal-hal yang menjadi inspirasi penonton dari film adalah akses pendidikan, menjaga lingkungan melalui aksi dan advokasi, serta peran adat istiadat terhadap keberlangsungan kehidupan di bagian timur Indonesia. Opini, kesan dan harapan penonton selepas menyaksikan pemutaran Film Pendek Climate Witness diharapkan mampu tersebar lebih luas pada masyarakat secara umum.
Film ini menyuarakan isu iklim dengan pesan konstruktif. Disajikan dengan alur cerita yang lebih semangat dan pandangan positif terhadap aksi iklim, film ini dikampanyekan melalui tagar #MauHidupLebihLama sebagai motivasi bahwa ada urgensi untuk menjaga kelestarian alam, dan #LangkahHariIni, sebagai Call-To-Action, untuk bersama-sama melakukan aksi nyata untuk upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
Nusa Tenggara Timur dipilih menjadi latar lokasi pada Film Pendek Climate Witness sebab selain memiliki potensi alam yang baik serta kapasitas pemberdayaan sosial yang inspiratif oleh segelintir climate hero, juga merupakan gambaran kecil Indonesia yang terdiri atas wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Diperankan oleh 4 tokoh yaitu Joni Messakh, Yasinta Adoe, Selia Narswati dan Lunggi Randa menginspirasi penonton melalui berbagai aksinya di lingkungan hidup mereka.
Film inspiratif garapan sutradara Adi Yudha itu menceritakan peran-peran masyarakat desa adat, pemuda dan perempuan dalam menjaga dan merawat lingkungannya. Baik itu, melalui konservasi dan literasi yang berdampak pada tatanan kehidupan berupa kelangsungan hidup. Selain mengekspos tokoh inspiratif setempat, 4 film yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini juga menyuguhkan kondisi alam yang dapat dioptimalkan pemangku kepentingan untuk pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
Harapannya, melalui berbagai pendekatan seperti aksi lingkungan, advokasi, pendidikan dan kebudayaan dapat bersinergi demi bumi dari ancaman perubahan iklim yang terjadi. Semangat ini relevan, perlu untuk dimonitor dan disebarluaskan sebagai upaya menjalankan kebiasaan Eco-Living. Dengan medium film, aksi nyata kolaboratif antar sektor pada lapisan-lapisan masyarakat penting untuk dijalankan. Masa depan iklim indonesia ada ditangan pemuda-pemudi Indonesia yang mengindahkan kelestarian alam. Yuk mulai langkah sederhanamu hari ini untuk hidup lebih lama!