Blog #GoGreenJobs merupakan ruang partisipasi dan kolaborasi bagi teman-teman kontributor untuk berkontribusi mendukung perkembangan dan percepatan energi terbarukan di Indonesia melalui tulisan dalam bentuk artikel dan opini. Kami menyadari bahwa upaya penyadartahuan harus dimulai dengan meningkatkan literasi dan pelibatan langsung anak muda sebagai pembawa perubahan di masa depan. Maka, Blog #GoGreenJobs kami harapkan mampu memberikan ruang partisipasi dan literasi seluas-luasnya, tidak hanya untuk isu green jobs, namun juga isu-isu yang sedang tren dalam kehidupan sehari-hari, yaitu energi terbarukan, green lifestyle, transportasi berkelanjutan, lingkungan hidup, emisi, dan isu lain yang relevan dengan lingkungan.

DISCLAIMER
Semua artikel dan opini yang dipublikasikan pada Blog #GoGreenJobs menjadi tanggung jawab dari masing-masing penulis. Koaksi Indonesia membantu mengedit bahasa dan penulisan setiap artikel dan opini yang masuk ke redaksi agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Koaksi Indonesia tidak bertanggung jawab jika terdapat plagiarisme, kesalahan data dan fakta, serta kekeliruan dalam penulisan nama, gelar atau jabatan yang terdapat di dalam artikel dan opini.

Green Jobs: Mengais Rezeki Sembari Menjaga Bumi

Dua hari ini tempat tinggal saya diguyur hujan lebat. Hujan turun selama beberapa jam dengan intensitas yang tinggi, mengakibatkan sungai di depan gerbang perumahan meluber. Tak hanya jalan di perumahan yang terendam air. Air bahkan masuk ke dalam rumah. Duh, selama tujuh tahun tinggal di sini, baru kali ini merasakan rumah kebanjiran.

Bagaimana Green Jobs Bisa Mengatasi Perubahan Iklim?

Akhir-akhir ini, siapa sih yang tidak mengeluhkan lingkungan sekitar? Panas terik, polusi, hujan yang tidak jelas turunnya, sampai munculnya berbagai penyakit baru. Kalau mengurai benangnya, kamu akan lihat kalau semua ini ternyata bermula pada perubahan. Orang-orang di dunia menyebutnya krisis iklim. Ketidakpastian cuaca menjadi salah satu contoh paling nyata.

Green Jobs: Merangkul Masa Depan dengan Pekerjaan Ramah Lingkungan

Masih lekat di ingatan, tahun 2023 lalu, kita mengalami musim kemarau yang lebih menyengat daripada tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya itu, musim kemarau berlangsung lebih panjang hingga bulan November. Para ahli menyebut tahun 2023 sebagai tahun terpanas yang tercatat dalam sejarah. Suhu pada tahun lalu melebihi suhu pada periode mana pun, setidaknya dalam 100.000 tahun terakhir.

Green Jobs Peluang Kerja Masa Depan yang Ramah Lingkungan

Cuaca akhir-akhir ini terasa tidak menentu. Saat musim panas, panasnya terasa menembus lapisan kulit paling dalam. Kadang, saya merasa tidak kuat kalau terlalu lama beraktivitas di luar ruangan. Kondisi ini juga yang membuat saya sering berpikir beberapa kali jika ingin mengajak anak bermain di luar ruangan karena tidak tega kalau anak-anak tidak nyaman dengan udara yang terlalu panas. 

Green Jobs, Mendorong Peluang Pekerjaan Hijau dan Mempercepat Transisi Energi

Saya termasuk yang tidak selalu menyalakan air conditioner (AC) di rumah. Jika cuaca panas biasanya saya cukup menyalakan kipas angin dan buka jendela. Menyalakan AC sesekali jika benar-benar panas atau ketika ada tamu. Namun dalam satu tahun ini, saya sering menyalakan AC di rumah mengingat 80% saya bekerja di rumah. Panasnya sudah tidak biasa sehingga harus sering menyalakan mesin pendingin yang memakan energi dan biaya tidak sedikit.

Green Jobs, Pekerjaan Hijau Ramah Lingkungan Impian Milenial

Usia bumi yang semakin menua pada akhirnya memaksa manusia wajib memperlakukan lingkungan dengan bijaksana. Salah satu alternatifnya dengan memilih jenis pekerjaan yang peduli terhadap lingkungan. Green Jobs merupakan jenis pekerjaan hijau yang mempunyai dampak lingkungan positif untuk generasi saat ini dan yang akan datang. 

Menjadi Duta Lingkungan Membuat Anak Makin Paham Green Jobs

Saat ini, anak saya berusia 10 tahun dan duduk di kelas 4 SD. Semakin hari banyak sekali pertanyaan yang kadang memang membuat saya harus lebih banyak berpikir untuk menjawab dengan baik. Tahu sendiri bagaimana kritisnya anak-anak sekarang, kan? Salah satu yang menjadi perhatian saya sebagai orang tua adalah cita-cita anak. Anak-anak kan memang harus diarahkan. Jadi, saya ingin dia menjadi seseorang dengan pekerjaan masa depan yang disukai. Tapi ya namanya anak-anak suka berubah-ubah, tinggal kita yang mengarahkan ke jalan yang benar.

Dimulai dari Rumah Mengajarkan Anak untuk Lebih Paham tentang Green Jobs

Sebelum masuk musim hujan di bulan ini, cuaca di Madiun terasa lebih panas. Bahkan, ketika jemput anak-anak sekolah, kulit terasa sakit terkena paparan sinar matahari. Anak-anak juga selalu terlihat lemas sepulang sekolah, sehingga mereka tidak mau pakai sepeda lagi. Di rumah sendiri memang banyak pepohonan, cuaca tidak terlalu panas, berbeda ketika mau ke luar kompleks, panasnya terasa sekali.

Urban Farming Sansevieria Omset Hingga 50 juta, Terapkan Green Jobs dari Rumah

Menerapkan Green Jobs dari halaman rumah sangat mungkin dilakukan. Kegiatan ini sudah dibuktikan oleh Freedy Prasojo, pehobi yang mampu menghasilkan omset hingga Rp50 juta dari bisnis Urban Farming Sansevieria. Pertanian perkotaan atau urban farming jika mengikuti definisi dari International Labour Organization (ILO) dapat dikategorikan sebagai Green Jobs, selama aktivitas tersebut memberikan dampak baik terhadap lingkungan, berkelanjutan, dan layak.

Mengantisipasi Dampak Krisis Iklim dengan Green Jobs

“Aa, teteh gimana kabarnya? Aman teh? Soalnya denger kabar ada puting beliung di Rancaekek.” Itulah penggalan kalimat yang saya kirimkan ke grup whatsapp keluarga. Beruntungnya, kakak dan kakak ipar beserta keluarga kecilnya aman di sana. Kebetulan mereka bertempat tinggal di Rancaekek, tetapi di area lain yang bukan merupakan pusat dari angin puting beliung itu.

Green Jobs atau Pekerjaan Hijau: Tidak Eksklusif “Milik” Para Aktivis Lingkungan

Bagian dari adulthood salah satunya bagi saya adalah menyadari. Menyadari secara penuh bahwa diri ini adalah debu kecil di belantara luasnya semesta, namun sekaligus menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang saling terhubung. Termasuk menyadari bahwa kualitas kesejahteraan hidup bisa begitu berbeda tergantung tempat kita lahir dan bertumbuh. Kultur, letak tata kota, kebijakan pemegang kuasa, kemudahan akses transportasi, kualitas air, sampai keamanan tempat tinggal dari kejadian bencana menjadi serangkaian hal yang dipikirkan ketika memilih lokasi tinggal.

Green Jobs, Pekerjaan Hijau sebagai Mitigasi Perubahan Iklim

Belakangan udara di Jakarta terasa sangat panas sehingga memberikan efek buruk pada kesehatan warganya. Ternyata, hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang semakin buruk. Proses transisi energi juga belum betul-betul dilakukan di segala aspek. Alhasil solusi menciptakan pekerjaan ramah lingkungan berdasarkan wawasan kebangsaan harus segera diterapkan. Apa kaitan dari semuanya?

Green Jobs: “Pekerjaan Hijau” untuk Lingkungan Hidup yang Lebih Baik

Berbagai perubahan yang terjadi setelah pandemi membawa dampak cukup positif menurut saya pada berbagai pilihan pekerjaan di masa depan. Semakin banyak orang yang membutuhkan pekerjaan karena imbas pemutusan hubungan kerja, semakin banyak juga perusahaan yang memutar otak terkait jenis pekerjaan yang kondisinya bisa lebih stabil di tengah era perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Serba-serbi Green Jobs, Pekerjaan Hijau untuk Selamatkan Lingkungan

Apakah kamu pernah merasakan siang hari sangat menyengat panasnya? Bahkan di beberapa daerah, termasuk Palembang, setiap tahun menjelang musim kemarau pasti dilanda kabut asap.     Itulah dua contoh nyata adanya pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya krisis iklim yang kini ramai dibicarakan. Serba-serbi tentang Green Jobs/Canva Contoh lain dari krisis iklim adalah banjir, kekeringan, dan lainnya.…