Kerangka Acuan Kegiatan
#Ngertiiklim
Survey Persepsi Anak Muda Terhadap Isu Iklim dan Lingkungan
A. Latar Belakang
Tentang Koaksi Indonesia
Coaction Indonesia, atau Koaksi Indonesia dalam bahasa Indonesia, adalah organisasi nirlaba yang berperan sebagai simpul jejaring dan simpul pembelajaran ide-ide inovatif untuk berkontribusi pada program-program pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Nusantara. Koaksi bekerja sama dengan pembuat kebijakan, sektor swasta, akademisi, organisasi masyarakat sipil, komunitas, dan penggerak muda untuk memberikan solusi dan aksi konkret dalam rangka percepatan pengembangan energi terbarukan yang nantinya akan menjadi pendorong inisiatif perubahan di sektor-sektor lain, seperti transportasi berkelanjutan dan pangan.
Spesifik pada sektor energi terbarukan, Koaksi Indonesia menyasar pada energi berkelanjutan, akses energi yang terjangkau di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan bentuk-bentuk intervensi yang inovatif, dan sisi ekonomi energi dan ketahanan energi. Pendekatan yang dilakukan Koaksi adalah advokasi kebijakan, kampanye untuk mendapatkan dukungan publik, dan pengembangan kolaborasi strategis dengan berbagai mitra.
Saat ini, yang dikerjakan Koaksi untuk energi berkelanjutan adalah mengawal aspek keberlanjutan dalam industri biodiesel Indonesia, transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan, membuat toolkit inventarisasi gas rumah kaca di sektor energi dan limbah untuk mendukung target pencapaian NDC (Nationally Determined Contribution) Indonesia pada komitmen global yang sudah dibuat, dan mendorong kampanye green jobs sebagai pintu masuk dukungan anak muda pada energi terbarukan dengan tagar #EnergiMuda. Tambahan lagi, Koaksi juga tengah mendorong efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan pada sektor transportasi untuk mendukung transportasi publik yang inklusif, efektif, dan rendah emisi.
Tentang Kampanye Media Sosial
Kekuatan media sosial untuk mempengaruhi masyarakat didasarkan secara eksklusif pada aspek sosialnya: ini berarti interaksi dan partisipasi yang bisa dilakukan melalui kampanye. Kampanye pada dasarnya adalah penyampaian pesan-pesan dari pengirim kepada khalayak. Dengan berkembangnya teknologi internet dan banyak penduduk di Indonesia menggunakan internet serta mempunyai media sosial seperti facebook, twitter, blog dan youtube.
Maraknya traffic penggunaan media sosial sudah bukan hal yang baru di Indonesia. Sejak mengalami booming di tahun 2012, keterikatan masyarakat terhadap media sosial semakin meningkat. Media sosial yang awalnya hanya digunakan sebagai media untuk bersosialisasi dengan teman dan kerabat dekat, kini mulai menembus komunikasi antara individu dengan institusi.
Tentang Kampanye Media Sosial Ngerti Iklim
Studi yang dilakukan oleh World Meteorological Association (WMO) yang diterbitkan dalam Global Annual to Decadal Climate Update for 2020-2024, memprediksi bahwa suhu global akan naik hingga 1 derajat Celcius per tahun. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia dari tahun 1906 hingga 2005, suhu permukaan global meningkat sebesar 0,74 derajat Celcius. Kenaikan suhu ini tidak diragukan lagi disebabkan oleh kenaikan gas rumah kaca di atmosfer bumi, yang dilepaskan oleh aktivitas manusia. Dalam survey yang dilakukan oleh YouGov Cambridge Globalism bekerjasama dengan The Guardian, bahwa responden Indonesia menyatakan tidak percaya bahwa manusia membawa pola perubahan terhadap lingkungan. Hal ini berakibat masyarakat Indonesia paling meragukan perubahan Iklim (18%), posisi berikutnya diikuti oleh masyarakat Arab Saudi (16%) dan Amerika serikat di urutan ketiga (13%).
Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut dimulai dari kurangnya minat baca. Tingkat minat baca anak di Indonesia cenderung menurun dan masih jauh di bawah rata-rata negara OECD (Organisation for Economic Co-Operation and Development). Saat ini Indonesia berada pada peringkat ke-72 dari 77 negara. Selain itu informasi yang beredar juga cukup terbatas. Materi tentang perubahan iklim yang tidak menarik, tidak dekat dan terlalu kompleks bagi anak muda Indonesia juga dapat menjadi penyebabnya. Akhirnya anak muda tidak memahami konsep iklim dan perubahan yang terjadi saat ini sehingga tidak memiliki kesadaran juga opsi untuk berkontribusi pada perubahan iklim. Padahal seharusnya Indonesia perlu memanfaatkan potensi bonus demografi yang tidak dimiliki oleh semua negara.
Tentang Survey Persepsi Anak Muda terhadap Perubahan Iklim
Dalam memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia, Koaksi Indonesia melakukan kampanye terkait perubahan iklim dan kedekatannya dengan aktivitas sehari-hari anak muda melalui media sosial. Kampanye tersebut memerlukan baseline data untuk mengukur seberapa besar pengaruhnya terhadap kelompok target kampanye melalui media sosial. Koaksi Indonesia berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk perubahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Koaksi membuat survey energi terbarukan terkait persepsi anak muda terhadap perubahan iklim.
B. Tujuan dan Keluaran Kegiatan
Tujuan Kegiatan
- Memperoleh dan mengidentifikasi persepsi anak muda (usia 17-30 tahun yang tinggal di perkotaan dan memiliki status sosial A sampai C) dan tingkat pengetahuannya terhadap Perubahan Iklim
- Membuktikan survey yang dilakukan oleh Yougov Cambridge Globalism bahwa masyarakat Indonesia meragukan perubahan iklim diakibatkan oleh manusia
- Mengidentifikasi program mitigasi perubahan iklim yang dapat dilakukan
- Mengetahui tingkat kesadaran anak muda terhadap kontribusinya dalam mitigasi perubahan iklim
Keluaran Kegiatan
- Teridentifikasinya kondisi pengetahuan terkini anak muda sasaran terhadap perubahan iklim
- Memberikan baseline informasi pengaruh paparan media sosial terhadap pemahaman anak muda terkait perubahan iklim
- Teridentifikasinya aksi mitigasi perubahan iklim yang diinginkan oleh anak muda
C. Produk yang Diharapkan
- Hasil survey dengan responden sebanyak 100.000 jiwa dengan karakteristik tertentu
- Berupa infografis mengenai kondisi anak muda dan tingkat pengetahuannya terhadap perubahan iklim dalam sebuah laporan hasil survey
- Survey akan didistribusikan melalui iklan Koaksi Indonesia
- Survey dilakukan selama 3 bulan yaitu Agustus – Oktober 2021
D. Pelaksanaan Kegiatan/Timeline
Aktivitas | 2021 | |||||||||||||||||||
Juli | Agustus | September | Oktober | November | ||||||||||||||||
Persiapan Internal | ||||||||||||||||||||
Penyebaran Survey | ||||||||||||||||||||
Hasil Survey |
E. Anggaran
No | Item | Unit | Harga per unit (IDR) | Total (IDR) |
1 | Survey persepsi iklim | 1 | ||
Total |
Pagu Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp. 15.000.000.-. (Lima belas juta rupiah). Sudah termasuk pajak.
F. Mekanisme Pengajuan Penawaran
- Koaksi Indonesia akan menyampaikan dokumen Kerangka Acuan Kerja ini sebagai pedoman awal
- Vendor survey persepsi iklim yang berminat akan diminta untuk mengirimkan:
- Surat Penawaran Ketertarikan Project / Quotation
- CV dan/atau portofolio yang relevan
- Kedua dokumen tersebut dikirimkan melalui surat elektronik kepada secretariat@coaction.id dengan mencantumkan subjek: Vendor Survey Persepsi Iklim
- Tenggat waktu pengajuan adalah Jumat, 07 Agustus 2021
- Tim Pengadaan Yayasan Koaksi Indonesia akan melakukan penilaian dari aplikasi yang masuk, mengadakan penjajakan, dan wawancara
- Tim Pengadaan Yayasan Koaksi Indonesia akan mengirimkan informasi untuk pembicaraan lebih lanjut dan persetujuan kontrak kerja sama bagi kandidat terpilih
- Tim Pengadaan Yayasan Koaksi Indonesia akan memberitahukan keputusan final kepada seluruh peserta yang mengajukan aplikasi