Desa Air Tenam merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data Dokumen Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPBB) antara PNMP Mandiri dengan Desa Air Tenam tahun 2011, bahwa luas wilayah Desa Air Tenam adalah 5.654 hektar dengan pembagian wilayah berupa pemukiman, sawah, ladang/kebun, hutan, dan juga untuk perikanan.
Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan ini dapat ditempuh melalui jalur darat dari pusat kota bengkulu dengan jarak 152 Km dari Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Menggunakan mobil roda 4 akan memakan waktu kurang lebih 6-8 jam karena jalur perbukitan yang penuh dengan kelokan, serta jalur yang menyempit setelah keluar dari kota Manna menuju desa Air Tenam.
Asal muasal nama Desa Air Tenam ini dikarenakan di desa ini banyak ditumbuhi pepohonan berjenis Anisoptera marginata Korth yang masuk pada kelompok mersawa “Tenam”. Berdasarkan beberapa sumber, pohon mersawa tenam ini merupakan pohon berkambium yang dapat tumbuh dengan diameter hingga 135 cm dan tinggi hingga 45 meter. Jenis kayunya biasa digunakan untuk bahan dinding rumah, papan, dan perahu karena kualitasnya dikenal kuat.
Selain terkenal dengan potensi hutannya, Desa Air Tenam dikenal juga dengan potensi pariwisatanya seperti air terjun bertingkat tiga, jalur arung jeram, wilayah camping ground dan lainnya terintegrasi dalam kawasan yang masih tergolong asri. Semua pariwisata yang terdapat di Desa Air Tenam merupakan pariwisata yang berbasis alam, hal ini menjadikan nilai tambah untuk desa yang dapat menjaga kelestarian alamnya. Namun sayangnya, akses jaringan seluler, peremajaan prasarana dan aksesibilitas internet menjadikan desa ini luput dari promosi wisata domestik. Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui badan pusat statistik mendata masih ada sekitar total 78 desa di seluruh Kabupaten Provinsi Bengkulu yang tidak memiliki sinyal dan akses internet atau blank spot, salah satunya adalah Desa Air Tenam
Selain masih alami dan potensi pariwisata berbasis alam, Desa Air Tenam juga memiliki potensi sumber energi terbarukan. Terdapat dua aliran sungai yang mengalir melewati desa ini, aliran sungai Manna dan aliran anak sungai Air Tenam. Saat ini, aliran anak sungai Air Tenam sudah digunakan sebagai sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang memasok listrik ke desa setempat.
Potensi energi terbarukan yang ada di Desa Air Tenam adalah pembangkit listrik pico/mikro-hidro yang mampu memanfaatkan potensi energi dari debit air yang sangat rendah (1-3 meter). Turbin arus sungai (TAS) yang melintasi sungai Manna bekerja dengan mengkonversi energi kinetik air yang mengalir melalui turbin, yang diarahkan ke pelari atau sudu bergerak oleh pemandu dan kemudian keluar melalui saluran yang disebut pipa kereta. Energi kinetik air menyebabkan sudu turbin berputar sehingga poros turbin ikut berputar. Turbin air ini sangat cocok untuk saluran irigasi dan sungai dangkal.
Sudah sejak tahun 2013 PLTMH telah beroperasi di Desa Air Tenam dengan memanfaatkan aliran sungai Air Tenam. Dengan kapasitas 13,9 kW yang dapat melistriki kurang lebih 50 rumah, termasuk fasilitas umum desa. Pembangunan pembangkit tersebut memanfaatkan dana PNPM yang merupakan dana alokasi khusus untuk desa. Dari mulai proses perencanaan hingga pembangunan dilakukan oleh masyarakat desa dengan bantuan konsultan PLTMH. Sedangkan setelah proses pembangunan selesai, proses manajemen pengelolaan PLTMH dilakukan oleh masyarakat desa baik sebagai operator, teknisi, dan bendahara.
Dengan adanya PLTMH masyarakat Desa dapat memanfaatkan listrik yang bersumber dari aliran sungai. Hal tersebut yang menjadikan masyarakat sadar untuk menjaga daerah aliran sungai tersebut agar PLTMH terus beroperasi. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan aturan untuk tidak menebang pohon di sekitar sungai hingga radius tertentu, untuk menjaga aliran sungai tidak terganggu dan infrastruktur PLTMH tetap berjalan. Keuntungan menjaga hutan, langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Air Tenam.
Selain Energi baru dan terbarukan, potensi ekonomi lokal yang tidak kalah menarik ialah produksi kopi tradisional yang bernama Air Tenam Kopi (Arabica based). Pak Sarno, selaku tokoh masyarakat berpengaruh setempat, sudah 3 tahun belakangan aktif memanen kopi yang diperoleh dari Desa Air Tenam. Sayangnya, kini aktivitas produksi kopi terhambat dikarenakan kerusakan peralatan penghasil kopi. Geliat usaha dan produktivitas masyarakat Desa Air Tenam dapat terbantu oleh dukungan pihak eksternal.
Gotong royong membangun Desa yang aktif untuk potensi percontohan energi terbarukan dan wisata patut dicermati dan disebarluaskan agar melahirkan ekosistem yang mandiri. Koaksi Indonesia mendukung penuh segala potensi lokal untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat serta membangun kesadaran untuk beralih pada energi baru terbarukan.
Penulis: Satrio Kusrianto & Fitrianti Sofyan
Referensi:
1. https://bengkuluselatankab.bps.go.id/subject/7/energi.html#subjekViewTab3
2. https://sumsel.antaranews.com/berita/311141/mapetala-bengkulu-kembangkan-ekowisata-desa-air-tenam
3. http://lipi.go.id/risetunggulan/single/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hydro-dengan-turbin-arus-sungai-rendah/25
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Mersawa_Tenam