Muhammad Mansur Dokeng dijuluki sebagai dewa. Nelayan itu berulang kali lolos dari musibah tenggelamnya kapal. Ia juga jadi penyelamat bagi ratusan jiwa warga pesisir sebelum datangnya badai Seroja.
Tak terhitung berapa banyak ia mengarungi Samudra Hindia, hanyut, ditangkap otoritas Australia, dipenjara, belajar, lalu dideportasi. Berulang kali pula ia tenggelam, bahkan pernah keluarga menggelar tahlilan kematiannya. Nelayan itu selalu kembali dengan selamat sehingga warga memanggilnya Dewa.
Padahal, nama aslinya adalah Muhammad Mansur Dokeng (40), ketua kelompok nelayan di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Saat bertandang ke rumahnya pada pertengahan November 2022, ia tengah mengumpulkan beberapa nelayan di pos komando nelayan yang berdiri di pinggir pantai.
Artikel ini telah tayang di kompas.id dengan judul “Muhammad Mansur, Agen Aksi Perubahan Iklim”, Klik untuk baca: www.kompas.id