Green jobs merupakan pekerjaan yang berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan penurunan emisi karbon. Jenis pekerjaan ini juga penting untuk mempertimbangkan aspek ekonomi dalam keberlanjutannya. Dalam memanfaatkan peluang ini, diperlukan pengembangan keterampilan dan kemauan untuk belajar serta kerja sama antarpihak untuk mencapai dampak dalam menjaga lingkungan.
KOAKSI INDONESIA — Berbicara mengenai anak muda, Koaksi Indonesia berkontribusi melalui kolaborasi dengan berbagai sektor dalam meraih bonus demografi demi masa depan pekerjaan yang lebih baik.
Dalam festival tahunan IdeaFest 2023 yang bertajuk “Lead the Leap”, Direktur Program Koaksi Indonesia, Verena Puspawardani yang dipercaya sebagai salah satu pembicara dalam diskusi bertajuk “The Future of Jobs is Green” menuturkan, “Koaksi secara aktif terlibat dengan komunitas maupun sektor perusahaan untuk mempromosikan peluang kerja ramah lingkungan dan memfasilitasi pertumbuhan pekerjaan ramah lingkungan di berbagai sektor. Kami juga tengah mengembangkan pendidikan atau akses pekerjaan yang layak melalui kegiatan Green Jobs Academy, Civil Society Organization (CSO) Hub, serta sedang mengembangkan platform website terkait greenjobs.id.
Baca juga: Koaksi: Green Jobs Bisa Jadi Peluang Lapangan Pekerjaan Baru
Diskusi yang merupakan salah satu acara dalam IdeaFest ini membuka kesempatan untuk penggiat lingkungan seperti Koaksi Indonesia, Rekosistem, dan World Resources Institute (WRI) Indonesia dapat membahas lebih dalam mengenai green jobs. Dengan demikian, diskusi ini tidak hanya menghadirkan perspektif kolaborasi, namun juga lingkungan sebagai bagian dari upaya meningkatkan keberlanjutan dan mitigasi iklim.
“Green jobs itu merupakan kegiatan yang berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung pada iklim terutama dalam penurunan emisi,” ujar Senior Manager, Energy and Sustainability, WRI Indonesia, Clorinda Kurnia.
Menambah pernyataan tersebut, COO sekaligus Co-Founder start-up Rekosistem, Ernest Layman mengungkapkan, “Pekerjaan ini mampu memberi solusi keberlanjutan serta nilai ekonomis dari pekerjaan itu sendiri. Jaminan tidak hanya terbatas solusi sosial namun perlu adanya jenjang karier yang jelas dan upah yang layak.”
Nyatanya semua pekerjaan itu tidak akan bisa dipisahkan dari faktor ekonomi. Ernest menyampaikan juga tantangan awal mendirikan Rekosistem masih sangat idealis karena hanya memikirkan faktor sosial/impact. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata jika tidak didukung dengan pendanaan yang baik, tujuan berkelanjutan itu tidak akan tercapai.
“Sustain itu hasilnya cuan juga. Bisnis ya bisnis. Sekarang realitasnya masih berjalan menuju proses sustainable. Industri belum semua memiliki “sustainable team” yang bisa berfokus pada jasa perhitungan emisi karbon. Jadi perlu dipersiapkan sumber daya manusia dan proses yang cukup panjang untuk memulai transisi,” tambah Clorinda.
Selain itu, perkembangan teknologi dan penyebaran informasi yang lebih mudah memberikan peluang untuk meningkatkan kesadaran dari multipihak terkait ancaman sumber daya alam khususnya lingkungan. Kegiatan kampanye atau penyebarluasan informasi melalui kanal media sosial dapat menjadi peluang yang baik dalam pengembangan minat, terutama terkait green jobs.
Baca juga: Green Jobs dan Potensinya Dalam Transisi Energi di Indonesia
Masih banyaknya perusahaan yang belum disclosed terkait potensi green jobs, Verena mengatakan, “Kegiatan kampanye harus terlebih dahulu menyasar ke penyedia lapangan kerja. Jadi, seharusnya dari perusahaan itu sudah sadar bahwa mereka membuka peluang green jobs. Media sosial memang alat terbaik untuk menyadarkan terkait kampanye green jobs ini.”
Peluang ini perlu dimanfaatkan dengan penuh strategis dan konsisten. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa skills atau keterampilan yang dapat dikembangkan.
Menurut Ernest, tahapan pertama adalah keharusan untuk bisa berani belajar, learning by doing. Walaupun berasal dari sesuatu yang kecil pasti dapat berlanjut pada dampak yang lebih besar. Verena menambahkan, “Apa pun latar belakangnya, keinginan untuk belajar dan terus meningkatkan diri sangat dibutuhkan. Kerendahan hati untuk mendengarkan orang lain di satu sisi dapat membuat kita bisa melihat sesuatu yang baru untuk dikembangkan.”
Semua hal itu membutuhkan proses, untuk mendapatkan dampak yang besar tentu selaras dengan proses yang kompleks. Apa pun peluang yang tersedia selama ada kemauan dan kesungguhan untuk memberikan dampak yang berkelanjutan, dibutuhkan kerja sama antarpihak.
Baca juga: Bagaimana Wacana Green Jobs Menciptakan Gerakan Massa Melawan Krisis Iklim?