Skip links
Ilustrasi acara “Impact Jobs You Never Knew Existed”/Koaksi Indonesia

Koaksi Indonesia Menggaungkan Green Jobs di Tingkat ASEAN

Ilustrasi acara “Impact Jobs You Never Knew Existed”/Koaksi Indonesia
Ilustrasi acara “Impact Jobs You Never Knew Existed”/Koaksi Indonesia

Salah satu inovasi untuk meningkatkan awareness green jobs Indonesia ke kancah internasional, Koaksi Indonesia berkolaborasi dengan Jobs That Make Sense untuk bersama menggaungkan keberlanjutan negara ke arah yang lebih hijau. 

KOAKSI INDONESIA—Di tengah semangat transisi energi yang terus menguat, Indonesia baru saja menjadi tuan rumah salah satu acara penting dalam rangkaian Watt’s Next Campaign, sebuah inisiatif untuk memperkenalkan sektor energi terbarukan sebagai pilihan karier masa depan yang menjanjikan. Acara ini telah sukses diselenggarakan dengan kolaborasi erat antara Jobs That Make Sense (JTMS) sebagai penyelenggara dan Koaksi Indonesia sebagai mitra lokal yang berperan penting dalam perencanaan, promosi, hingga eksekusi acara.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye di tiga negara Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Thailand. Tujuannya untuk memperkenalkan energi terbarukan sebagai sektor yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan abad ke-21, tetapi juga sebagai pilihan karier yang menarik, bermakna, dan penuh tantangan.

Sebagai salah satu mitra utama, Koaksi Indonesia berperan strategis dalam memastikan acara ini relevan dengan konteks lokal di Indonesia. Berperan sebagai fasilitator utama acara, Koaksi Indonesia menggali dan menghadirkan beragam perspektif untuk menghubungkan isu keberlanjutan dengan aksi lokal yang telah dilakukan.

“Harapannya dalam event ini kita bisa menggali bahwa energi terbarukan akan menjadi tren dan kita melihat apakah tren ini akan memberikan pekerjaan baru bagi teman-teman,” ungkap Indra Sari Wardhani, Plt. Direktur Program Koaksi Indonesia saat membuka acara.

Plt. Direktur Program Koaksi Indonesia, Indra Sari Wardhani/Koaksi Indonesia
Plt. Direktur Program Koaksi Indonesia, Indra Sari Wardhani/Koaksi Indonesia

Acara yang dimoderatori oleh Puty Puar, seorang ilustrator dan founder Buibu Baca Buku, telah berjalan lancar selama dua jam. Acara ini terbagi dalam dua sesi, yakni pemaparan narasumber profesional di bidang energi terbarukan dan diskusi bersama secara mendalam dengan narasumber dan fasilitator melalui breakout room.

Para narasumber yang diundang merupakan profesional di sektor energi terbarukan seperti pemerintah, swasta, dan akademisi. Mereka diminta untuk menceritakan tantangan hingga keberhasilan sekaligus tips memasuki industri energi terbarukan.

Mengapa Energi Terbarukan?

Diskusi bersama para narasumber/Koaksi Indonesia
Diskusi bersama para narasumber/Koaksi Indonesia

Sektor energi terbarukan lebih dari sekadar inovasi teknologi. Di baliknya, terdapat misi besar untuk menciptakan dunia yang lebih baik—dunia yang peduli pada keberlanjutan dan keadilan sosial. Dalam acara ini, peserta diperkenalkan dengan berbagai peluang karier yang bisa mereka pilih di industri ini, mulai dari teknisi energi hingga perancang kebijakan, bahkan penggerak komunitas.

Melansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar dan beragam. Potensi tersebut meliputi energi surya sebesar 3.295 GW, energi hidro sebesar 95 GW, energi angin atau bayu sebesar 155 GW, dan masih banyak lagi. Kementerian ESDM menyebutkan bahwa Indonesia telah memanfaatkan sebanyak 0,3% dari total potensi yang ada, sehingga peluang pengembangan energi terbarukan menjadi sangat terbuka.

Baca Juga:  Konferensi Green Jobs 2023, Interkoneksi Jalin Kolaborasi

Berbagai potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia membawa banyak keuntungan, yaitu terbukanya berbagai peluang kerja baru dengan membawa manfaat baik bagi lingkungan dan masa depan yang berkelanjutan. Tidak hanya membuka peluang kerja baru, energi terbarukan merupakan solusi menjanjikan dalam mengatasi krisis iklim yang sedang terjadi saat ini.

“Masa depan tidak ada di sektor minyak dan gas. Energi terbarukan adalah jalan yang harus kita tempuh untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menciptakan peluang kerja baru yang berkelanjutan,” ujar Chairiman, Head of Residential Business at ATW Solar.

Puteri Nur Atiqah Bandira, Researcher and Team Manager, ASEAN Youth Organization Enviro menambahkan bahwa terdapat tantangan besar yang sekaligus merupakan PR bersama untuk mengubah pola pikir masyarakat terkait energi terbarukan. Bagaimana cara untuk mengubah pola pikir masyarakat konvensional agar dapat menyadari bahwa solusi energi terbarukan membawa manfaat besar bagi lingkungan dan masa depan?

“Tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir masyarakat yang masih nyaman dengan teknologi konvensional. Padahal, solusi energi terbarukan seperti panel surya membawa manfaat besar bagi lingkungan dan masa depan kita.”

Industri energi terbarukan menawarkan peluang yang sangat besar. Namun, terdapat persaingan ketat di dalamnya yang menuntut sejumlah keterampilan tertentu.“Industri energi terbarukan menawarkan peluang besar, tetapi persaingan ketat menuntut keterampilan dan kemampuan beradaptasi. Agility menjadi kunci untuk sukses di sektor ini,” ucap Rizky Azhari Abietto, Project Leader at HiRE Indonesia of Society of Renewable Energy (SRE).

Transisi energi menuju energi terbarukan membuka sejumlah peluang kerja baru yang lebih ramah bagi lingkungan dan berkontribusi besar terhadap keberlanjutan kehidupan di masa depan juga diungkapkan oleh Mariska Yasrie, Young Expert Planner at the Directorate of Employment, Bappenas dalam sesi pemaparan materi.

“Transisi energi membuka peluang kerja baru yang lebih berkelanjutan. Paradigma pembangunan kini bergerak menuju keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan komitmen dalam Perjanjian Paris.”

Baca Juga:  Koaksi Indonesia: Penyedia Kerja Perlu Melek Green Jobs dari Sekarang!

Sesi diskusi dibuat secara lebih interaktif dengan membagi peserta ke dalam breakout room. Dipandu oleh fasilitator dan keempat narasumber yang dibagi dalam empat room, peserta dapat lebih aktif untuk bertanya. Selain sesi tanya jawab, dalam room diberikan pertanyaan kepada setiap peserta melalui mentimeter, yang berisi pertanyaan seputar apa yang diperlukan peserta untuk dapat terjun ke sektor hijau atau green jobs.

Salah satu kegiatan dalam sesi breakout room/Koaksi Indonesia
Salah satu kegiatan dalam sesi breakout room/Koaksi Indonesia

Dari rangkaian kampanye regional di Filipina, Thailand, dan Indonesia, terlihat bahwa setiap negara telah memiliki kesadaran dalam menyuarakan aksi untuk energi terbarukan. Dalam konteks Indonesia, sudah banyak kebijakan yang telah disusun untuk mendukung peningkatan energi terbarukan serta pencapaian Net Zero Emission (NZE).

Kesuksesan ini hanyalah awal. Dengan semakin banyaknya talenta muda yang mau berkontribusi, industri energi terbarukan di Indonesia diharapkan terus berkembang.

Keterampilan dan Keahlian yang Dibutuhkan 

Chairiman dari ATW Solar membagikan beberapa keterampilan kunci yang harus dimiliki untuk terjun ke industri energi terbarukan, yaitu pengetahuan teknis dan pemikiran kritis yang kuat.

“Menurut saya, selain strong technical knowledge, critical thinking-nya harus kuat, karena kita banyak berhubungan dengan hal-hal baru dan banyak yang berubah. Akhirnya, kita harus memilih dan fokus mana yang bisa kita implement, mana yang make sense, dan mana yang tidak.”

Chairiman menambahkan kualifikasi lain yang harus dimiliki selain strong technical knowledge dan critical thinking, yaitu ilmu manajemen proyek yang bisa dipelajari sejak dari bangku kuliah, sifat adaptif dan sifat siap berkompetisi sebagai salah satu mental pemenang.

Rizky Azhari Abietto turut membagikan pengetahuan mengenai keterampilan yang harus dipunyai untuk terjun ke industri energi terbarukan. Menurutnya, salah satu yang paling utama adalah agility. 

“Salah satu yang paling utama dan bisa di-highlight adalah agility, di mana mereka bisa menerima perubahan. Setuju dengan yang disampaikan oleh Mas Chairiman terkait adaptif. Namun, yang ini lebih next level karena aku melihatnya mereka bisa membawa pengalaman-pengalaman waktu kuliah atau waktu bekerja di industri yang lain ke dalam energi terbarukan,” ujar Rizky.

Tantangan dalam Industri Energi Terbarukan

Hasil mentimeter/Koaksi Indonesia
Hasil mentimeter/Koaksi Indonesia

Dalam sesi breakout room, peserta sangat aktif dan antusias dalam menyampaikan pertanyaan dan opininya terkait industri energi berkelanjutan. Sejumlah peserta mengungkapkan berbagai keresahan dan opininya melalui mentimeter. Mereka menyebutkan bahwa pelatihan keterampilan, akses informasi, bahkan akses pekerjaan untuk terjun di industri energi terbarukan masih kurang bisa dijangkau oleh masyarakat. Salah satu keresahan terkait industri energi terbarukan atau green jobs datang dari Fay, peserta dari Universitas Negeri Surabaya.

Baca Juga:  Menyuarakan Aksi Perubahan Iklim pada Festival Forum KTI IX 2023

“Kalau boleh jujur, di lingkungan saya, konsep green jobs masih minim sekali diperbincangkan. Sebelum mengenal Koaksi Indonesia, saya bahkan tidak tahu bahwa ada pekerjaan berkelanjutan khususnya di industri energi terbarukan. Jadi mungkin tantangannya adalah akses pengetahuan seputar green jobs ini yang harus diperbanyak lagi,” ungkap Fay.

Keresahan tersebut ditanggapi oleh Chairiman. Dia mengungkapkan bahwa saat ini ada banyak sekali platform daring yang bisa diakses oleh semua orang untuk memperoleh informasi dan pengetahuan seputar energi terbarukan atau green jobs. Chairiman juga mengungkapkan bahwa masyarakat terutama anak muda harus lebih banyak explore dan mandiri dalam mencari informasi terkait energi terbarukan dan sektor pekerjaan di dalamnya.

Selain itu, sejumlah peserta menyampaikan bahwa diperlukan pembinaan keterampilan atau sertifikasi untuk terjun di industri energi berkelanjutan sekaligus platform pekerjaan yang bisa diakses secara inklusif oleh masyarakat.

Harapan untuk Masyarakat Indonesia

Di pengujung acara, para narasumber mengungkapkan harapan mereka melalui acara Watt’s Next Campaign ini. Mengingat industri energi terbarukan merupakan jenis pekerjaan yang memiliki peluang besar di masa mendatang, para narasumber berharap agar masyarakat terus mendorong green jobs terutama para partisipan yang hadir dalam acara ini agar bisa bekerja di sektor-sektor yang membantu dalam melestarikan lingkungan. Meskipun banyak tantangan dan limitasinya, para peserta diharapkan untuk tidak merasa takut untuk memasuki green jobs.

Seperti yang diungkapkan Rizky bahwa meskipun limitasinya banyak, tapi jangan takut dan jangan pernah merasa tidak mampu untuk terjun ke green jobs.

Para narasumber juga berharap agar masyarakat terutama para partisipan dapat terus mengembangkan diri serta meningkatkan pengetahuan dan keilmuannya agar dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan.“Perubahan akan selalu ada. Namun, Indonesia memiliki opportunity untuk benar-benar beralih ke energi terbarukan selama kita punya kapabilitas dan strong point yang bisa ditingkatkan lalu dikaitkan dengan kebutuhan Indonesia terhadap energi terbarukan,” ungkap Chairiman.

Penulis

Beranda
Kabar
Kegiatan
Dukung Kami
Cari