Skip links

Koaksi Indonesia Jaring Aspirasi Orang Muda untuk Perkuat dan Perluas Kampanye Green Jobs

Dokumen Studi Green Jobs di Mata Anak Muda/Eties Kurniawati

Koaksi Indonesia telah meluncurkan  studi awal terkait persepsi dan partisipasi orang muda terhadap green jobs. Berbekal hasil studi ini, Koaksi Indonesia akan memperkuat kampanyenya untuk menjangkau anak muda.

KOAKSI INDONESIA—Krisis iklim kini menjadi tantangan global yang mendesak, sehingga diperlukan upaya efektif menuju pembangunan berkelanjutan. Salah satu kuncinya adalah transisi energi, yang tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga membuka peluang baru pekerjaan yang ramah lingkungan atau green jobs

Di tengah urgensi ini, keterlibatan anak muda menjadi sangat penting. Sebagai generasi penerus, mereka akan mewarisi tantangan sekaligus memegang peran besar dalam menciptakan solusi. Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), anak muda usia produktif (17—35 tahun) saat ini lebih dari 88 juta jiwa, atau lebih dari seperempat penduduk Indonesia. 

Sayangnya, jumlah yang besar ini berbanding lurus dengan tingginya angka pengangguran di Indonesia. Data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) menunjukkan bahwa 48,77% penganggur di Indonesia adalah anak muda, menandakan sulitnya menembus pasar kerja di tengah terbatasnya lowongan yang tersedia. 

Fakta tersebut menunjukkan urgensi pengembangan green jobs sebagai strategi untuk membuka peluang kerja yang lebih luas sekaligus mendorong tercapainya tujuan keberlanjutan.

Manajer Komunikasi dan Kampanye Koaksi Indonesia, Fitrianti Sofyan, mengatakan, “Kami ingin memastikan bahwa anak muda tidak hanya menjadi penonton dalam transisi energi, tetapi juga pelaku utama. Untuk itu, kami perlu memahami apa yang mereka pikirkan tentang green jobs, apa harapan mereka, dan apa yang masih menjadi hambatan.”

Baca Juga:  Menarik Narasi Green Jobs dari Perspektif Swasta: dari Cleantech hingga Pemberdayaan Inklusivitas

Responden yang terlibat terbagi menjadi empat tingkat aktivisme, yakni aktivis, pendukung, simpatisan, dan pasif. 

  • Aktivis, berkomitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan dan berpartisipasi dalam aksi nyata di kehidupan sehari-hari seperti berdiskusi, berpartisipasi dalam aksi, dan menjadi sukarelawan.
  • Pendukung, menyadari pentingnya aksi nyata untuk lingkungan, aktif menyuarakan opini untuk perubahan lingkungan yang lebih baik.
  • Simpatisan, aktif mencari dan berbagi informasi lingkungan, namun belum rutin menerapkan perilaku menjaga lingkungan.
  • Pasif, sebatas mengamati keadaan lingkungan sekitar. Sudah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, namun aksi nyata yang dilakukan masih minim.

 

Poin Penting Hasil Studi

Perilaku anak muda dalam mencari kerja

  • Anak muda—baik yang sudah bekerja maupun belum—menginginkan pekerjaan dengan status tetap/karyawan tetap.
  • Mayoritas mengutamakan gaji dan lingkungan kerja yang sehat.
  • Banyak yang sudah mempertimbangkan dampak lingkungan dalam memilih pekerjaan, meskipun tingkat perhatian mereka masih bervariasi.

Pengetahuan dan Ketertarikan Terhadap Green Jobs

  • Pengetahuan orang muda terhadap green jobs masih minim.

  • Saat membicarakan green jobs, kebanyakan orang langsung mengaitkannya dengan pekerjaan yang ramah lingkungan, kemungkinan besar karena makna harfiahnya. Tanpa penjelasan lebih lanjut, hanya 48% anak muda merasa sudah cukup memahami konsep ini.
  • Mayoritas orang muda tertarik bekerja di bidang green jobs dengan alasan mereka dapat merasakan secara langsung dampak positif pekerjaan tersebut bagi lingkungan, tertarik dengan penggunaan inovasi dan teknologi, serta melihat prospek karier yang menjanjikan. Sebaliknya, mereka yang kurang berminat cenderung merasa tidak memiliki keahlian di bidang lingkungan, menganggap informasi tentang green jobs masih terbatas, dan belum melihat secara nyata dampaknya terhadap lingkungan.
Baca Juga:  Aksi Iklim Generasi Muda: Menyuarakan Isu Lingkungan dengan Berkomunikasi dan Berkampanye

Fitrianti Sofyan yang akrab dipanggil Tia berharap, “Temuan ini tidak hanya agar Koaksi Indonesia dapat merancang strategi kampanye pekerjaan hijau yang tepat sasaran dan berbasis data, sehingga memperkuat partisipasi orang muda dalam pekerjaan berkelanjutan. Namun, hasil studi ini akan digunakan juga untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan industri dalam meningkatkan keterlibatan generasi muda terkait topik pekerjaan hijau.”

Untuk mengembangkan green jobs yang dapat dipahami dan diakses sepenuhnya oleh anak muda, dibutuhkan dukungan nyata dari pemerintah. Menyiapkan berbagai kebijakan yang memperkuat ekosistem pekerjaan hijau, menyediakan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi yang relevan hingga menciptakan lebih banyak lapangan kerja ramah lingkungan. 

Upaya ini akan membantu anak muda meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga siap terjun ke dunia kerja hijau. Hasil survei menunjukkan bahwa banyak anak muda berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam menyediakan fasilitas pembelajaran dan pengembangan kapasitas tersebut, sehingga mereka dapat berkontribusi secara optimal dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Untuk mengetahui hasil lengkapnya, kamu dapat mengakses tautan studi ini. 

Penulis

Beranda
Kabar
Kegiatan
Dukung Kami
Cari