Rangkaian Green Jobs Fest 2024 akan berlangsung selama November 2024 di berbagai kota. Rangkaian pertama acara yang diselenggarakan Koaksi Indonesia di Surabaya ini akan berlanjut ke Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Semarang.
KOAKSI INDONESIA–Rangkaian pertama Green Jobs Fest 2024 telah berhasil diselenggarakan pada 03 November 2024 di Surabaya. Green Jobs Fest merupakan festival yang didedikasikan untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menghubungkan masyarakat, terutama generasi muda, dengan peluang pekerjaan ramah lingkungan. Acara yang diselenggarakan oleh Koaksi Indonesia di Gedung AMEC Universitas Airlangga berkolaborasi dengan Hutan Itu Indonesia dan Go Forest Jawa Timur ini menjadi momentum dalam mendorong kesadaran publik akan pentingnya peran green jobs dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
Green Talks: Wawasan dan Inspirasi dari Narasumber
Koaksi Indonesia, sebagai fasilitator acara ini, mengambil peran sentral dalam mendorong diskusi dan aksi konkret terkait green jobs. Dalam sesi Green Talks, Fitrianti Sofyan, Manajer Komunikasi dan Kampanye Koaksi Indonesia yang akrab disapa Tia, memberikan pandangan mendalam mengenai potensi dan tantangan green jobs di Indonesia. Dia menjelaskan bahwa green jobs tidak terbatas pada teknisi atau pekerjaan di bidang lingkungan, tetapi mencakup semua jenis pekerjaan yang berkontribusi pada pemulihan lingkungan.
“Green jobs bukan hanya teknisi atau mereka di bidang lingkungan, tapi semua jenis pekerjaan yang berkontribusi bagi pemulihan lingkungan,” ungkap Tia dalam sesi diskusi. Dia juga menekankan bahwa generasi muda perlu mulai mengasah keterampilan mereka untuk meraih peluang di bidang ini. “Green jobs adalah masa depan, dan basisnya data,” tambahnya, merujuk pada proyeksi ILO tentang pertumbuhan peluang kerja di sektor ini.
Baca Juga: Green Jobs: Pekerjaan Masa Depan untuk Mengentaskan Kemiskinan
ILO menyebutkan bahwa transisi menuju pembangunan yang rendah karbon dan berkelanjutan akan memicu peralihan di pasar tenaga kerja di Indonesia. Salah satu contoh perubahan besar itu terjadi di sektor energi yang beralih ke energi terbarukan dengan proyeksi minimal 20 juta lapangan pekerjaan baru di tahun 2030.
Sesi Green Talks menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk Agustinus Hendra yang merupakan Ketua Tim Kerja Pengelolaan Sarana dan Prasarana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya. Dalam paparannya, Agustinus menyoroti berbagai praktik baik yang telah dilakukan oleh DLH Kota Surabaya untuk menjadikan kota ini lebih hijau dan berkelanjutan. Salah satu inisiatif yang dibahas adalah pembangunan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle), yang tidak hanya membantu mengelola sampah secara efektif, tetapi juga menciptakan peluang kerja baru di sektor pengelolaan limbah.
“Surabaya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan lingkungan, salah satunya melalui TPS3R yang mengedepankan prinsip ekonomi sirkular,” ujar Agustinus. Inisiatif ini menunjukkan urgensi green jobs dalam menciptakan dampak langsung terhadap lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi.
Andreas Adiel, Brand Manager Dus Duk Duk, juga berbagi pengalamannya dalam bergabung di bisnis hijau. Dus Duk Duk adalah sebuah usaha yang mendaur ulang karton bekas menjadi produk seni seperti furnitur dan instalasi kreatif. Dalam sesinya, Andreas menyoroti pentingnya menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam pengelolaan bisnis. “ESG bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan bagi merek yang ingin bertahan di masa depan,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa pendekatan berbasis ESG tidak hanya relevan untuk bisnis, tetapi juga menjadi landasan penting bagi pertumbuhan green jobs.
Mengasah Kreativitas dalam Workshop Merangkai Bunga
Selain diskusi, Green Jobs Fest memberikan ruang bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan baru melalui workshop merangkai bunga bersama Boja Astama. Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk mengeksplorasi kreativitas mereka sekaligus memahami pentingnya memilih bahan yang ramah lingkungan. Setiap peserta belajar teknik dasar merangkai bunga, mengenal jenis-jenis bunga, dan mempraktikkan bagaimana karya mereka dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Hasilnya, para peserta membawa pulang bloom box flower, sebuah karya personal yang mencerminkan kreativitas mereka. Workshop ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung tentang bagaimana keterampilan sederhana dapat menjadi bagian dari green jobs, tetapi juga mendorong apresiasi terhadap keindahan alam.
Pameran Komunitas: Membangun Ekosistem Green Jobs
Pameran komunitas menjadi bagian penting lainnya dari Green Jobs Fest. Berbagai komunitas seperti Seasoldier Surabaya, Marine Buddies, Global Shapers Surabaya, Climate Rangers Surabaya, dan Bank Sampah Induk Surabaya turut hadir untuk memamerkan program-program mereka. Peserta festival berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para penggerak komunitas ini, belajar tentang inisiatif mereka, dan bahkan terlibat dalam kegiatan yang mereka tawarkan.
Keberadaan komunitas-komunitas ini menunjukkan bahwa green jobs tidak hanya berada dalam sektor formal, tetapi juga muncul dari gerakan akar rumput yang membawa perubahan nyata di masyarakat.
Green Jobs: Masa Depan Berbasis Kolaborasi
Festival ini ditutup dengan penampilan Highland Muse, band asal Surabaya yang memeriahkan acara dengan lagu-lagu terbaru mereka. Musik mereka yang penuh semangat memberikan energi baru kepada para peserta, mengingatkan bahwa seni juga dapat menjadi bagian dari kampanye keberlanjutan.
Green Jobs Fest Surabaya 2024 menjadi bukti nyata bahwa perubahan menuju masa depan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Dengan memadukan edukasi, pelatihan keterampilan, dan hiburan, festival ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran baru akan potensi green jobs. Surabaya merupakan langkah awal Green Jobs Fest, disusul kota lain seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Semarang.