Kesan pertama sangat penting ketika bertemu dengan orang lain dan kemungkinan orang akan membuat asumsi tentang diri kita berdasarkan penampilan kita itu.
Baca juga: Green Jobs: Youth Leaders Program 2023 Tingkatkan Kapasitas Anak Muda dalam Green Economy Recovery
KOAKSI INDONESIA — Pada 9 November 2023, Koaksi Indonesia sukses menyelenggarakan Green Jobs Class sesi kedua dengan tajuk “How to Present Yourself” secara daring. Acara ini dihadiri oleh 104 peserta dari berbagai penjuru Indonesia yang antusias mengikuti acara hingga selesai.
Penyampaian materi dalam kelas ini dibawakan oleh Felix Krisnugraha, Public Speaking Trainer. Materi yang disampaikan mengenai membangun personal branding, mempresentasikan diri sendiri kepada orang lain serta tips membangun personal branding untuk green jobs.
Pada pembukaan, Gresy, moderator dari Indorelawan, memberikan pernyataan bahwa dibutuhkan citra yang ingin ditampilkan kepada khalayak ramai, seperti Greta Thunberg atau band Coldplay dengan citra seorang figur publik yang peduli terhadap lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar tentang personal branding.
Personal branding memiliki kaitan dengan public speaking. Dengan menguasai public speaking, seseorang memiliki kemampuan untuk mengenal diri menjadi lebih baik dan membantu menampilkan diri kepada orang lain dalam meeting, wawancara kerja dan lainnya. Personal branding dikatakan berhasil ketika seseorang sudah menjadi top of mind (yang langsung diingat pihak lain saat membicarakan sesuatu). Namun, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan cara.
“Dalam membangun personal branding, ada beberapa strategi branding. Pertama, discover yourself. Kemudian, build your identity melalui media sosial dan bangun koneksi, berjejaring (build connection). Setelah diketahui oleh banyak orang, jangan lupa untuk establish credibility dengan menambah ilmu karena zaman selalu berkembang, misalnya melalui kursus atau webinar. Ketika itu semua sudah dibangun, kita harus konsisten. Kalau ingin branding kita kuat, jangan pernah capek untuk selalu konsisten. Terlebih kalau baru mulai. Saat kita sudah stuck, baru kembali ke (re)discover yourself,” ujar Felix kepada peserta kelas.
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda: Kesempatan Anak Muda Wujudkan Mimpi Tanpa Polusi Melalui Green Jobs
Tak lupa, Felix berpesan kepada peserta kelas untuk tetap menjadi diri sendiri ketika membangun personal branding. “Jangan memaksakan diri untuk menjadi orang lain. Kita harus enjoy dengan proses membangun personal branding tersebut. Value dan pengalaman diri kita bisa membantu proses personal branding diri kita,” tuturnya.
Selain personal branding, cara mengenalkan diri kepada orang lain harus diperhatikan untuk meningkatkan diri dan menjadi lebih percaya diri. Felix mengungkapkan ada 3M dalam mempresentasikan diri kepada orang lain yang harus diingat oleh setiap orang.
“Ada tiga metode penting untuk mempresentasikan diri kita kepada orang lain. M yang pertama adalah Matter, yaitu penguasaan materi yang ingin disampaikan dan mengenal audiens sehingga bahasa yang disampaikan sesuai. Selanjutnya, Manner, etika harus dikuasai untuk present ke orang lain karena kita akan dinilai oleh orang lain. Berikan penampilan terbaik. Terakhir, tidak kalah penting adalah Method atau metode penyampaian. Kita harus bisa menyampaikan materi secara tepat agar audiens tidak salah tangkap,” papar Felix.
Mengenai personal branding dalam green jobs, Felix menyampaikan bahwa seseorang bisa membangun persona tersebut dari hal yang dekat dengan lingkungan kita. “Green jobs ini kan mengenai lingkungan, kita bahas tentang lingkungan dari diri kita. Mulai dari obrolan santai dulu saja, nanti kita bisa selipi dengan green jobs untuk menanamkan di otak audiens,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan di benak salah satu peserta, Adira Savitri. Dia menanyakan kemungkinan untuk membangun personal branding tanpa menampilkan diri melalui media sosial. “Bagaimana cara kita untuk tetap membangun personal branding, tetapi tidak mau diri kita dipublikasikan?” tanya Adira dalam sesi diskusi kelas.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Felix menjawab bahwa personal branding melalui media sosial memberikan banyak manfaat. “Media sosial ini kan tools yang gratis dan baik untuk dimanfaatkan. Misalnya, oh Felix lagi ngasih materi. Felix lagi ikut kegiatan membersihkan pantai, ngurusin penyu. Dari situ akan ada satu cerita yang dibangun dan akan ada efek berantainya.”
Felix menambahkan, jika kita masih malu untuk menampilkan diri di media sosial, kita dapat membagikan konten yang berkaitan dengan green jobs. “Kalau teman-teman masih malu untuk membuat konten, mungkin bisa dimulai dengan share konten mengenai green jobs. Kalian bisa repost dari akun Instagram atau TikTok Coaction.id tentang green jobs.”
Sampai berjumpa di Green Jobs Class sesi ketiga dengan materi yang tidak kalah menarik, “How to Write A Killer CV” bersama Dinar the HR!
Baca juga: Koaksi Indonesia Bervakansi bersama Kawula Muda untuk Mendukung Green Jobs