Kampanye Publik

Green Jobs

Pembangunan yang lebih luas dan tidak berkelanjutan memberikan ancaman terhadap penurunan mutu lingkungan dan berkurangnya sumber daya alam. Di masa mendatang, persoalan ini dapat menjadi lebih buruk akibat dampak dari perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan. Dalam jangka menengah dan panjang, dampak ini dapat menimbulkan gangguan yang lebih serius terhadap kegiatan sosial ekonomi berbagai sektor di dunia.

Salah satu upaya untuk menciptakan perekonomian rendah karbon dan berkelanjutan adalah dengan memperbanyak green jobs. Untuk itu pada tahun 2007 ILO (International Labour Organization), Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme, UNEP), dan Konfederasi Serikat Pekerja Internasional (International Trade Union Confederation) mendorong pemerintah, pengusaha dan pekerja berperan aktif dalam menciptakan perekonomian yang hijau melalui green jobs.

Berdasarkan definisi dari ILO, Green jobs adalah pekerjaan yang layak dan memiliki kontribusi melestarikan atau memulihkan lingkungan. Lebih jauh ILO juga menyebutkan bahwa green job akan membantu meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, membatasi emisi gas rumah kaca, meminimalkan limbah dan polusi, melindungi serta memulihkan ekosistem serta mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim.

Green jobs memiliki bidang pekerjaan yang luas. ILO menyebutkan beberapa bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab perubahan iklim dan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, antara lain pekerjaan di bidang konstruksi hijau, daur ulang dan pengolahan limbah, transportasi umum, suplai dan efisiensi energi, pelestarian biodiversitas dan ekosistem, serta pekerjaan di bidang pertanian, produksi pangan yang berkelanjutan dan kehutanan yang berkelanjutan (bersertifikat) serta pekerjaan di sektor energi terbarukan mulai dari industri hulu sampai teknisi lapangannya. Dan tentu saja masih banyak peluang green jobs lainnya, beberapa pekerjaan baru dimungkinkan muncul maupun menggantikan pekerjaan sebelumnya karena adanya upaya transformasi menuju pekerjaan yang lebih hijau.

World Economic Forum dalam publikasinya Future of Job : Employment, Skills and Workforce Strategy for the Fourth Industrial Revolution pada tahun 2016 menyebutkan bahwa perubahan iklim menjadi pendorong utama inovasi karena perusahaan/industri berupaya melakukan mitigasi untuk mengurangi resiko meningkatnya emisi gas rumah kaca. Tidak hanya itu, keterbatasan sumber daya alam dan ancaman lingkungan dari kegiatan eksploratif juga semakin mendorong untuk melakukan transisi ke green economy.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah berkomitmen dalam mendorong dan mempromosikan green jobs. Indonesia diwakilkan oleh Menteri Ketenagakerjaan menghadiri ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) ke-25 tahun 2018 di Kuala Lumpur dan menyepakati ASEAN Declaration on Promoting Green Jobs for Equity and Inclusive Growth of ASEAN Community. Deklarasi ini bertujuan untuk menciptakan pekerjaan layak serta mengurangi dampak negatif lingkungan sehingga menjamin kelestarian lingkungan di masa depan.

Melihat peluang dan arah pembangunan maupun industri yang berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan semakin memperhatikan dampak lingkungan, maka green jobs dapat menjadi pilihan pekerjaan yang layak untuk semua dan berkelanjutan untuk saat ini dan di masa depan. Sebagai upaya mendorong green jobs, Koaksi Indonesia mendukung penyadartahuan publik melalui kampanye media sosial, mendukung partisipasi aktif dari komunitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki peluang kerja ramah lingkungan, serta mengangkat cerita dan pembelajaran dari inisiatif energi terbarukan di perkotaan dan di pedesaan agar direplikasi menjadi terobosan di daerah-daerah lain.