Skip links
green-jobs-summit-2023

Green Jobs Summit 2023: Berbagi Pengetahuan dan Berkolaborasi untuk Kemakmuran Ekonomi dan Kelestarian Bumi

Foto bersama delegasi komunitas anak muda dan teman disabilitas serta para narasumber Green Jobs Summit 2023
Foto bersama delegasi komunitas anak muda dan teman disabilitas serta para narasumber Green Jobs Summit 2023

Rangkaian terakhir Youth Leaders Program, Green Jobs Summit, telah berhasil diselenggarakan oleh Koaksi Indonesia pada 19 Desember 2023 di AONE Hotel, Jakarta. Acara yang mempertemukan para pemuda dengan forum multipihak ini bertujuan untuk menggaungkan Green Jobs sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia 2045.

Baca Juga:  Jangan Tunggu Puting Beliung Rancaekek Lainnya, Anak Muda Tunjukkan Peran, Pahami Isu Lingkungan!

KOAKSI INDONESIA — Menggaungkan semangat generasi muda dalam menyambut Green Jobs sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia 2045, Koaksi Indonesia menggelar puncak acara Youth Leaders Program, Green Jobs Summit, dengan tujuan memperkuat pemahaman dalam menciptakan dan mempertahankan pekerjaan yang melestarikan lingkungan secara lebih masif dan terarah. Agenda yang menjadi penutup rangkaian Youth Leaders Program ini juga meresmikan platform www.greenjobs.id.

Sebagai penggawa dalam kampanye Green Jobs di Indonesia, Koaksi Indonesia mendorong peluang penyerapan masyarakat usia produktif dalam bonus demografi di tahun 2045 melalui akses pendidikan, pengembangan teknologi, dan penerapan kebijakan yang tepat sasaran khususnya pada penyaluran tenaga kerja.

Verena Puspawardani, Direktur Program Koaksi Indonesia, menyatakan dukungan Koaksi Indonesia untuk Green Jobs dimulai dari hulu hingga hilir. Dia mengatakan bahwa Indonesia dapat menjadi negara maju apabila generasi muda mampu mengambil peluang untuk menggerakkan ekonomi Indonesia melalui Green Jobs dengan adanya kebijakan, pendanaan dan pengembangan teknologi, serta pengembangan diri untuk sumber daya manusia.

Verena Puspawardani, Direktur Program Koaksi Indonesia, memaparkan peran Koaksi Indonesia dalam mendukung Green Jobs
Verena Puspawardani, Direktur Program Koaksi Indonesia, memaparkan peran Koaksi Indonesia dalam mendukung Green Jobs

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Victoryado Shandez Joseph, Sub Koordinator bidang Perluasan Kesempatan Kerja Sektor Badan Usaha Pemerintah, Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) terkait kekhawatiran dalam penyerapan SDM.

“Ada kenaikan angkatan kerja 13,6 juta per tahun. Permasalahan sosial itu semakin kompleks jika kita tidak melakukan pengembangan sumber daya manusia yang baik,” ujar Victor.

Terkait peluang Green Jobs di Indonesia, A. Azis Kurniawan, Manajer Advokasi dan Kebijakan Koaksi Indonesia, mengemukakan bahwa energi terbarukan berpotensi membuka lapangan kerja sebesar 1,2 juta tenaga kerja teknik dan lebih banyak lagi pada tenaga kerja nonteknis.

Namun, perkembangan Green Jobs di Indonesia memiliki tantangan tersendiri. Hal ini diungkapkan oleh Yodie Indrawan, S.STP, M.A. selaku Pj. Tim Pendaftaran dan SIORMAS Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia menyampaikan bahwa Green Jobs butuh dukungan organisasi kemasyarakatan, seperti Koaksi Indonesia.

“Kemendagri memastikan adanya penciptaan lapangan kerja dan kelestarian lingkungan yang berlangsung secara sinergis. Sesuai dengan rancangan pembangunan jangka menengah dan PJP yang menjangkau Indonesia,” tambah Yodie.

Belum lagi stigma Green Jobs yang hanya diperuntukkan bagi anak muda yang berkuliah di jurusan lingkungan. Menampik pernyataan tersebut, akademisi Universitas Indonesia Gracia Paramitha, Ph.D. mengatakan bahwa Green Jobs tidak terbatas pada jurusan perkuliahan tertentu.

“Green Jobs adalah seluruh usaha atau kegiatan yang memberikan dampak baik bagi lingkungan hidup, tidak hanya milik fakultas teknik dan MIPA, tetapi bisa lintas jurusan,” ucap Gracia.

Turut hadir perwakilan generasi muda dalam konferensi ini, Ketua BEM FMIPA Universitas Indonesia, Adrian AL-Farisi, yang menyatakan keresahan anak muda dalam mencari pekerjaan yang layak. Dia menyampaikan dari hasil studi yang dilakukan oleh Yayasan Cerah dan Suara Mahasiswa UI, dari 532 sampel mahasiswa yang diambil, sejumlah 341 mahasiswa belum tertarik dengan Green Jobs karena masih ragu tentang penghasilan yang ditawarkan Green Jobs dan dia berharap kata “layak” jangan sampai hilang dari definisi Green Jobs.

Baca Juga:  Keluh Harap Warga Air Tenam Terhadap Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desanya

Perkembangan Green Jobs dalam Kacamata Swasta 

Sebagai bukti nyata Green Jobs di Indonesia, sektor swasta juga unjuk gigi, mulai dari cleantech hingga pemberdayaan inklusivitas dalam pitching session. Salah satunya adalah New Energy Nexus, sebuah akselerator yang mendukung beragam wirausahawan energi ramah lingkungan.

Muhammad Rayhan Alghifari, Policy and Advocacy Associate New Energy Nexus Indonesia, menyebutkan 212 perusahaan rintisan telah berhasil dibina oleh pihaknya dan mampu mempekerjakan 158 karyawan. Dia menambahkan, New Energy Nexus tidak sekadar membantu perusahaan rintisan yang ramah lingkungan, namun memberikan potensi penciptaan lapangan kerja di sektor Green Jobs dan menggerakkan ekonomi di Indonesia.

Rizky Satrio Nugroho, Vice President of Business Development Rekosistem, mempresentasikan penerapan ekonomi sirkular dalam rantai pasokan sampah oleh Rekosistem
Rizky Satrio Nugroho, Vice President of Business Development Rekosistem, mempresentasikan penerapan ekonomi sirkular dalam rantai pasokan sampah oleh Rekosistem

Pegiat Green Jobs lain yang menerapkan ekonomi sirkular adalah Rekosistem. Menurut Rizky Satrio Nugroho, Vice President of Business Development Rekosistem, pekerja pemulung yang setiap hari memungut sampah di jalanan memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, bagaimana caranya dapat merangkul peluang Green Jobs dari level minimum yang dipandang sebelah mata seperti pemulung bisa mempunyai pendapatan layak dan para pemulung itu mau bergabung dalam pekerjaan ini.

“Sejak awal Rekosistem sudah mengaplikasikan Green Jobs, menjadikan pekerja seperti pemulung naik level dari yang dipandang sebelah mata sampai mempunyai penghasilan layak. Kami terus berupaya menambah jumlah partisipasi para pemulung, upgrade, tahun depan setelah pendanaan baru akan mendapatkan pekerjaan yang lebih besar,” tutur Rizky.

Sebagai platform yang berupaya untuk mengatasi dan mengurangi penggunaan emisi karbon, CarbonShare membagikan cerita kontribusinya dalam peluang Green Jobs. CarbonShare fokus pada demokratisasi kredit karbon demi tercapainya target Indonesia dalam net zero emission tahun 2030.

Sebagai Chief Operating Officer (COO) CarbonShare, Luca Cada Lora, menyampaikan bahwa belum banyak yang sadar terutama pelaku industri untuk melakukan perhitungan karbon dioksida yang dikonsumsinya.

“Ketika tahu pentingnya perhitungan karbon, maka menjadi behavior sebab kalau bicara net zero tadi ada instrumen carbon credit, mereka bisa membalasnya dengan carbon offset. Sederhananya, etika perusahaan mengeluarkan emisi, maka perusahaan tersebut dapat membayar untuk menurunkan emisi dengan menjualnya ke perusahaan lain, kemudian mereka membelinya,” ujar Luca.

Pandangan tidak kalah menarik dalam pitching session oleh Setara Berdaya Group. Sang Founder, Nicky Clara, mengungkapkan sifat Green Jobs seharusnya memiliki aspek inklusivitas dan memberikan kesempatan yang sama untuk teman disabilitas.

“Kata inklusif itu penting karena ada sekitar 22 juta disabilitas di Indonesia. Dengan melibatkan partisipasi teman-teman disabilitas di berbagai daerah, kami melakukan pemberdayaan ekonomi. Kami telah bekerja sama dengan 7 perusahaan untuk melengkapi kebutuhan mitra demi menciptakan lingkungan pekerjaan inklusif. Melalui www.setaraberdaya.com, untuk mengupayakan akses pelatihan gratis dan terus meluaskan kebermanfaatan,” ujar Nicky.

Peluncuran Greenjobs.id Sebagai Perwujudan Mimpi Besar 

Pada Green Jobs Summit 2023 ini, Koaksi Indonesia juga meluncurkan platform Greenjobs.id. Peluncuran ini merupakan wujud dari mimpi besar Koaksi Indonesia untuk memberikan akses mengenai Green Jobs yang kredibel kepada seluruh lapisan masyarakat. Platform ini secara resmi diluncurkan oleh Aria Nagasastra, Direktur Eksekutif Koaksi Indonesia.

“Dengan berkah Tuhan yang Maha Kuasa, kami meluncurkan www.greenjobs.id. Platform ini menjadi harapan Koaksi Indonesia untuk memberikan wadah bagi semua sektor baik pemberi kerja maupun pencari kerja dapat berkolaborasi,” ucap Aria saat peluncuran Greenjobs.id.

Peluncuran Greenjobs.id dalam Green Jobs Summit 2023 oleh Aria Nagasastra (kanan), Direktur Eksekutif Koaksi Indonesia, bersama M. Ridwan Arif (kiri), Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia
Peluncuran Greenjobs.id dalam Green Jobs Summit 2023 oleh Aria Nagasastra (kanan), Direktur Eksekutif Koaksi Indonesia, bersama M. Ridwan Arif (kiri), Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia

Ridwan Arif, Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia, mengungkapkan platform Greenjobs.id dapat menambah dan meningkatkan perekonomian di Indonesia, dengan mewadahi pencari pekerjaan untuk mencari lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan yang sudah mengembangkan Green Jobs, peningkatan kapasitas diri melalui modul pembelajaran dan sertifikasi, serta acara terkini terkait Green Jobs. Selain itu, penyedia lapangan pekerjaan dapat menemukan talenta terbaik Indonesia melalui platform ini.

Gagasan Anak Muda dan Teman Disabilitas untuk Mewujudkan Green Jobs

Selain talkshow dan pitching session, delegasi komunitas anak muda dan teman disabilitas berkesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber dan pegiat Green Jobs dari sektor swasta dalam bentuk kelompok. Harapannya, sesi ini memberikan pemahaman yang luas tentang Green Jobs. Kemudian, masing-masing kelompok membuat kesimpulan untuk menjawab tantangan Green Jobs di Indonesia.

Pemaparan gagasan perwakilan komunitas anak muda dan teman disabilitas
Pemaparan gagasan perwakilan komunitas anak muda dan teman disabilitas

Kesimpulan dari hasil diskusi kelompok delegasi komunitas pemuda dan teman disabilitas sepakat bahwa untuk mewujudkan Green Jobs di Indonesia, potensi atau praktik yang bisa dikembangkan ke depan terkait Green Jobs antara lain lingkungan pendidikan berperan aktif dalam memberikan edukasi yang mendukung pelestarian lingkungan melalui kurikulum dan kampanye melalui organisasi. Selain itu, potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik melalui teknologi yang mumpuni untuk mendukung transisi energi dan penciptaan Green Jobs.

Kontribusi atau hal yang bisa dipersiapkan untuk menangkap peluang Green Jobs adalah berpartisipasi aktif dalam kampanye Green Jobs melalui komunitas dan media sosial dengan menjadikan bahasa sebagai medium kampanye. Terciptanya Green Jobs dapat dilakukan dengan membuka peluang bisnis melalui kolaborasi dengan berbagai mitra pendukung tanpa mengabaikan kesempatan bagi teman disabilitas untuk bekerja dengan memaksimalkan keterampilan tanpa pandang bulu sehingga tercipta peningkatan kapasitas individu secara adil.

Baca Juga:  Menyuarakan Perubahan Iklim Melalui Konser Musik: Pesta Raya Flobamoratas Tahun 2023 Dihadiri Ribuan Orang

Penulis

Beranda
Kabar
Kegiatan
Dukung Kami
Cari