Mengawal semangat amplifikasi kampanye green jobs dalam Youth Leaders Program, Koaksi Indonesia melanjutkan agendanya yaitu Green Jobs Class. Agenda berwujud kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi generasi muda untuk pengembangan individu menuju pekerjaan yang adil dan berkelanjutan.
Baca juga: Bagaimana Wacana Green Jobs Menciptakan Gerakan Massa Melawan Krisis Iklim?
KOAKSI INDONESIA — Green Jobs Class sesi pertama ini dibuka oleh Umar Al Faruqi dari Pembelajar Produktif, sebagai pemateri pada diskusi daring interaktif, Selasa 7 November 2023, 19.00–20.30 WIB. Mengusung tema Find Your Own Potentials, Green Jobs Class diikuti 118 peserta generasi muda lintas regional.
Verena Puspawardani, Direktur Program Koaksi Indonesia, membuka talk show dengan pemaparan singkat mengenai Green Jobs Class.
“Aksesibilitas green jobs melalui pembekalan ilmu dapat membuka banyak kesempatan baru dalam dunia kerja. Keterlibatan generasi muda, lembaga masyarakat, pihak pemberi kerja, dan regulator harus saling terkoneksi untuk mewujudkan green jobs yang inklusif,” ujar Verena.
Sementara itu, Shendy Ristandi, Engagement Coordinator dari Indorelawan selaku moderator memberikan pemantik kepada peserta guna menggali ketertarikan dan harapan mengikuti Green Jobs Class.
Tiga penanggap dari audiens berpendapat bahwa mereka ingin memperdalam kompetensinya pada lingkungan dan tertarik untuk berkontribusi terhadap green jobs sebagai pekerjaan masa depan yang ramah lingkungan.
Bagas, salah satu peserta, berpendapat bahwa semua sektor pekerjaan dapat menjadi green jobs di masa mendatang. Oleh karena itu, dia ingin tahu sejauh mana potensi tersebut dapat diterapkan di skala yang lebih besar.
Pada sesi utama talkshow, Umar Al Faruqi, Alumnus Magister ITB dan notion watch trainer berbagi kisah mengembangkan personal branding melalui Pembelajar Produktif.
“Eksplorasi dan menggali kelebihan kita sebagai individu wajib dilakukan sedini mungkin agar kita lebih spesifik mengidentifikasi potensi yang dapat lebih mudah digali. Salah satu kunci yang saya adaptasi adalah personal passion project sebagai wujud implementasi nyata,” kata Umar.
Kemudian Umar menjelaskan, menjalani proses adalah modal besar di masa mendatang untuk memaksimalkan potensi pada bidang yang dituju.
“Waktu, pengalaman, dan konsistensi merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai satu kesuksesan. Konsep ini juga berlaku di seluruh aspek pekerjaan. Jika bertindak sebagai content creator, personal branding adalah hal utama yang wajib dimiliki oleh setiap orang untuk menegaskan otentisitasnya,“ lanjut Umar.
Baca juga: Milenial Ngobrolin Green Car dan Teknologi Ramah Lingkungan
Menurut Umar, jika menggeluti bidang sains, kemampuan analisis dan melakukan praktik secara efisien menjadi wilayah yang amat penting untuk menyusun agenda strategis. Aktivitas-aktivitas ini membutuhkan peran aktif dari pengembangan kapasitas diri atau self development skills. Dua hal kunci yang menjadi dasar untuk memaksimalkan kontribusi individu yang konstruktif.
”Goal dan purpose adalah dua hal yang menjadi motor kita sebagai individu untuk tergerak melakukan sesuatu. Goal adalah tujuan yang hendak dicapai, sedangkan purpose merupakan alasan yang bersifat lebih melekat pada suatu hal. Goal jangka pendek maupun panjang adalah sebuah pencapaian yang di dalamnya terkandung purpose yang terus berjalan seperti personal manifesto,” jelas Umar.
Umar menambahkan, dalam menjalankan tahapan-tahapan goals, kita perlu mengukur dengan spesifik diiringi langkah strategis yang realistis.
“Sebagai contoh ketika seseorang bermimpi untuk menjadi penulis buku best seller, dia akan berlatih untuk membuat buku sebaik mungkin dengan gaya spesifik yang dimilikinya. Sementara tujuannya adalah mengedukasi, memberikan perspektif, atau wawasan baru kepada pembaca untuk memaknai kandungan buku tersebut,” pungkas Umar.
Terakhir Umar mengungkapkan bahwa ketika telah berada pada proses menemukan potensi diri, kadang kala seseorang diterpa oleh rasa takut. Ragu, takut, galau dan semacamnya itu umum dan wajar mengingat setiap orang memiliki keunikan.
“Rasa takut merupakan indikator positif yang menegaskan mimpi yang hendak kita jalani dan membutuhkan kehati-hatian dalam menjalankannya,” tutup Umar. Konsistensi dan kecermatan mengelola potensi diri menjadi simpul awal yang akan dikembangkan di tahapan Green Jobs Class selanjutnya.
Menutup talkshow, Shendy menyimpulkan melalui kegiatan ini, talenta generasi muda pada lintas bidang dapat saling berkolaborasi untuk tujuan yang relevan pada profesi mereka di masa depan.
Sampai jumpa di Green Jobs Class sesi kedua dengan tema “How to Present Yourself”.
Baca juga: Ocean Thermal dan Geotermal: Green Jobs untuk Geosaintis