RMOL. Serangan yang diarahkan petahana Presiden Jokowi mengenai kepemilikan lahan calon presiden 02 Prabowo Subiyanto, dijawab di akhir debat capres dengan elegan.
Pernyataan Prabowo yang menjelaskan kepemilikan lahannya berstatus Hak Guna Usaha dan suatu waktu bisa diambil kembali, dianggap epic dan mencerminkan sikap patriotik.
Hal tersebut dinyatakan Anggalia Putri, Manajer Pengelolaan Pengetahuan Yayasan Madani Berkelanjutan dalam Diskusi Media “Rekap Debat Pilpres Kedua dan Apa yang Harus Dilakukan oleh Presiden Terpilih untuk Memperkuat Komitmen Iklim Indonesia” Kinosaurus, Jl. Kemang Raya No.8B, Jakarta Selatan, Senin (18/2).
“(Kata Prabowo) Saya rela lahan saya diambil kalau memang itu untuk negara karena saya nasionalis. Itu Epic banget, itu patriotic,” tegasnya sambil menirukan perkataan Prabowo.
Namun begitu, perempuan yang akrab disapa Anggi itu menggarisbawahi, dari analisis Yayasan Madani bahwa secara garis besar, perbedaan atau benturan dalam perdebatan semalam itu terbagi menjadi beberapa permasalahan. Pertama masalah teknis, kebijakan atau program kerja dan permasalah identitas. Prabowo, lanjut Anggi, kurang menohok dari sisi elaborasi program kerja atau langkah-langkah konkret.
“Jadi Prabowo banyak memainkan isu identitas, nasionalisme versus asing. Termasuk, janji atau pernyataan menurunkan harga pangan, tapi juga meningkatkan harga dan kesejahteraan petani dan nelayan,” ucap Anggi.
Hadir pula sebagai pembicara dalam diskusi itu, Khalisah Koordinator Desk Politik WALHI dan Koordinator Golongan Hutan dan Plt Direktur Eksekutif Koaksi Indonesia Nuly Nazlia. [hta]
Laporan: Herawatmo
Editor: Tuahta Arief
Sumber: RMOL