Hari Zoonosis Sedunia: Pengingat Tahunan untuk Menjaga Lingkungan Demi Kesehatan Masyarakat
Covid-19 menjadi bukti betapa penyakit zoonosis sangat merugikan kehidupan manusia. Mari perbaiki hubungan kita dengan alam untuk mencegah pandemi berulang.
Covid-19 menjadi bukti betapa penyakit zoonosis sangat merugikan kehidupan manusia. Mari perbaiki hubungan kita dengan alam untuk mencegah pandemi berulang.
Bahaya krisis iklim mengancam ketahanan pangan. Di tengah krisis itu, pangan lokal dapat menjadi solusi, tidak hanya untuk ketahanan pangan, namun bisa menjadi solusi ekonomi.
Kesiapan masyarakat Desa Tanah Merah untuk mengelola kawasan mangrove sebagai kawasan ekowisata dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Di tengah kemajuan yang telah dicapai, Jakarta masih berkutat untuk memenuhi hak warganya akan udara bersih. Mari bersama berupaya untuk memenuhinya.
Keinginan untuk tampil cantik tidak salah. Menjadi masalah, jika untuk memenuhi keinginan itu menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Lakukan sustainable beauty untuk solusinya.
Pelaksanaan transisi energi berkeadilan tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga menerapkan GEDSI.
Hari Laut Sedunia yang selalu diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Juni menjadi waktu yang tepat untuk mengingatkan kita semua betapa pentingnya menjaga blue carbon, elemen kunci penjaga kesehatan laut.
Merayakan 52 tahun sejak penetapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diresmikan pada Konferensi Stockholm, perayaan untuk merawat bumi kali ini diharapkan mampu melindungi lingkungan dari penggurunan dan pengalihan fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Manusia harus mampu berupaya menyesuaikan diri terhadap dampak perubahan iklim. Adaptasi berbasis ekosistem akan menjaga kehidupan berkelanjutan dan masyarakat NTT telah membuktikannya.
Hari Jamu Nasional 27 Mei bukan sekadar peringatan jamu sebagai warisan budaya dan kearifan lokal turun-temurun. Namun, jamu dapat menjadi penggerak ekonomi lokal yang mengglobal tanpa merusak lingkungan.