ZIGI – Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret menjadi cara untuk mengingatkan manusia pentingnya peran hutan kepada dunia. Hal ini juga dirasakan oleh Laleilmanino ketika berkunjung ke Hutan Wisata Situ Gunung, Jawa Barat.
Selain memperingati Hari Hutan Sedunia, Laleilmanino juga mengaku senang berjalan-jalan ke hutan wisata untuk melepas penat dari aktivitas yang menyibukkan. Lantas bagaimana trip produser, Laleilmanino memaknai Hari Hutan Sedunia? Simak yuk artikelnya di bawah ini!
Laleilmanino yang merupakan trio produser dan pencipta lagu yakni Anindyo Baskoro (Vokalis RAN), Arya Raditya Ramadhya dan Ilman Ibrahim (gitaris dan keyboardist Maliq & D’Essentials) berkunjung ke Hutan Wisata Situ Gunung yang menjadi pintu masuk wisata Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat.
Mereka menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke hutan wisata tersebut termasuk saat melewati jembatan gantung yang bergoyang. Hingga akhirnya pembicaraan mengenai pentingnya hutan bagi kehidupan manusia dan dunia.
“Semua yang kita lihat di kota sudah banyak sekali tersentuh campur tangan manusia. Sementara kalau kita pergi ke hutan, semua terasa natural,” ujar Nino sapaan Anindyo Baskoro seperti dilansir dari ANTARA pada Senin, 21 Maret 2022.
Manajer Program Hutan Indonesia, Christian Natalie mengungkapkan bahwa pentingnya mengedukasi tentang kelestarian alam dan kehidupan manusia.
“Tapi yang tidak kalah penting adalah usaha yang meningkatkan rasa cinta kita terhadap hutan. Karena itu, HII kerap mengadapatkan berbagai kegiatan kreatif yang menghubungkan kita dengan hutan,” ujar Tian sapaan dari Christian Natalie.
Sementara menurut Nino, kebisingan kota membuatnya sulit berkonsentrasi. Namun kala di hutan, ia merasa lebih rileks dan lebih mudah mendapatkan banyak inspirasi serta ide.
Sebelum masuk ke Hutan Wisata Situ Gunung, Laleilmanino sempat mengobrol dengan Verena Puspawardani yang merupakan Program Director Coaction Indonesia. Mereka pun membahas tentang perubahan iklim yang saat ini berdampak pada lingkungan.
Ve sapaan dari Verena Puspawardani menceritakan pengalamannya ketika merekam perubahan iklim di Indonesia. Ia mengatakan bahwa mayoritas tempat yang pernah ia teliti adalah daerah yang menjadi kekuatan Indonesia seperti lahan, hutan, pesisir dan laut.
Ve juga mengatakan bahwa belajar periode musim hujan dan kemarau di masa lampau tidak berlaku untuk sekarang. Sebab, saat ini musim sudah bergeser sehingga banyak masyarakat hutan yang bergantung pada kebun maupun pertanian mencoba inovasi jenis bibit agar lebih produktif.
Mendengar penjelasan tersebut, Nino pun memberikan pendapatnya mengenai perubahan iklim Indonesia yang menurutnya menyeramkan.
“Mendengar cerita seperti ini, kami seperti tersadar kembali bahwa isu perubahan iklim ini memang sangat menyeramkan, ya. Jadi kalau kita tidak beraksi sejak sekarang, kita sendirilah yang nanti akan merasakan kerugiannya,” ujar Nino.
Selain itu, Nino juga memberikan berbagai masukan kepada warganet untuk menjaga kelestarian alam khususnya hutan.
“Tidak pernah ke hutan tetap bisa menjaga hutan, kok. Kita bisa sama-sama mulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, mengurangi aktivitas yang berisiko meningkatkan gas rumah kaca seperti tidak buang sampah sembarangan dan memakai kendaraan bermotor sewajarnya saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Nino mendapatkan kesempatan untuk mengisi suara video untuk kampanye global bertajuk Florest Shield. Itulah cara Laleilmanino dalam memperingati Hari Hutan Sedunia. Bagaimana cara kamu menjaga kelestarian hutan?
Editor: Jean Ayu Karna Asmara
Sumber: today.line.me