“Aa, teteh gimana kabarnya? Aman teh? Soalnya denger kabar ada puting beliung di Rancaekek.”
Itulah penggalan kalimat yang saya kirimkan ke grup whatsapp keluarga. Beruntungnya, kakak dan kakak ipar beserta keluarga kecilnya aman di sana. Kebetulan mereka bertempat tinggal di Rancaekek, tetapi di area lain yang bukan merupakan pusat dari angin puting beliung itu.
Hanya saja, sahabatku dari SMP kita sebut saja Abel, justru tidak baik-baik saja karena terkena dampak dari angin puting beliung itu. Angin puting beliung itu berpusat di daerah Pangsor, Warung Cina, daerah Kahatex dan sekitarnya. Akibat kejadian tersebut, atap rumahnya porak-poranda, bahkan plang tokonya rusak. Alhamdulillah tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Ketika bercengkerama dengan orang-orang terdekat yang kebetulan berada di lokasi kejadian, saya masih intens menyebutnya sebagai “angin puting beliung”. Setelah mengikuti pemberitaannya lebih lanjut, angin puting beliung ternyata tidak cocok untuk menggambarkan fenomena yang terjadi. Bahkan, ahli iklim dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menyampaikan bahwa fenomena yang terjadi di Rancaekek memiliki kemiripan 99,99% dengan angin tornado yang sering kali terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Kejadian ini untuk pertama kalinya di Indonesia.
Baca Juga: VCA untuk Aksi Perubahan Iklim Berkeadilan
Perbedaan antara angin puting beliung terlihat jelas dari kecepatannya. Angin puting beliung biasanya mencapai 56 km/jam sedangkan angin tornado mencapai kecepatan di atas 65 km/jam. Angin tornado yang melanda Rancaekek telah memenuhi syarat sebagai angin tornado dengan radius lebih dari 2 km.
Terlepas dari kejadian di Rancaekek, saya pun lebih lanjut mencari tahu bagaimana fenomena ini bisa terjadi di Indonesia? Indonesia berada di garis ekuator sehingga Indonesia beriklim tropis. Oleh karena itu, tidak ideal jika tornado terjadi di negeri ini. Pasalnya, tornado terbentuk ketika udara hangat dan lembap saling bersinggungan. Itulah sebabnya tornado lebih lazim terjadi di negara dengan 4 musim. Lalu big why-nya kenapa terjadi juga di Indonesia?
Baca Juga: Diprediksi jadi Tren Baru, ini Alasan Orang-orang Tertarik Green Job
Saya pun tidak bisa membayangkan kalau tornado bisa terjadi lagi di kemudian hari. Sebelum terjadi fenomena angin tornado di Rancaekek pada Rabu (21/2) itu, saya ingat betul bahwa 1 jam sebelumnya, di langit Baleendah, tempat saya tinggal terdapat beberapa pusaran di langit yang membuat saya dan suami sempat penasaran. Ternyata, pusaran yang kami anggap kecil itu justru telah meluluhlantakkan kawasan Rancaekek dan sekitarnya.
Mengapa Dampak Krisis Iklim Harus Segera Diatasi?
Jujur, saya ingin hidup nyaman di planet ini dan sangat ingin berkontribusi lebih besar bagi masa depan planet ini. Namun di sisi lain, saya menyadari bahwa hanya hal-hal kecil yang bisa saya lakukan untuk planet ini, seperti tidak membuang-buang makanan, bawa kantong belanja sendiri kalau ke minimarket, hingga membuat MOL (Mikro Organisme Lokal) dari nasi basi.
Meskipun kelihatannya keren karena saya melakukan ketiga hal di atas secara konsisten, tetap saja yang saya lakukan rasanya tidak cukup. Faktanya dampak perubahan iklim begitu cepat terjadi, seperti air permukaan laut yang naik, es di kutub mencair, emisi gas rumah kaca, dan hutan yang terbakar.
Belum lagi berdasarkan data Statistik Pemuda Indonesia 2019 memaparkan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020–2035, di tahun-tahun tersebut penduduk usia produktif (15–64 tahun) akan mencapai 70% dari total populasi. Jika jumlah populasi produktifnya membeludak, kondisi alam akan lebih tercemar demi pemenuhan kehidupan jumlah penduduk usia produktif tersebut. Mulai dari kebutuhan akan hunian, pekerjaan, dan hal-hal primer yang berkaitan dengan sandang, pangan, dan papan.
Mengenal Green Jobs, Pekerjaan Ramah Lingkungan
Lebih sederhananya, Green Jobs merupakan jenis pekerjaan yang keberadaannya mendukung keberlangsungan lingkungan hidup. Pekerjaan-pekerjaan dengan tujuan seperti itu sebenarnya sudah banyak di luaran sana. Sayangnya, kita sering kali tidak mendapatkan informasi yang cukup untuk bisa terlibat di ranah tersebut.
Seperti saya yang menulis artikel ini. Saya menyadari bahwa saya tidak memiliki hak istimewa tinggal di kota besar. Saya hanya tinggal di Kabupaten Bandung, memang dekat dengan Kota Bandung tapi tidak cukup dekat dengan pusat perekonomian di negara ini, yaitu Jakarta. Oleh karena itu, wawasan terkait Green Jobs dan lingkungan saya saat ini belum bisa mendukung saya untuk terlibat ke lembaga-lembaga besar yang visi misinya menjaga lingkungan hidup.
Baca Juga: 5 Alasan Green Job Akan Diminati di Indonesia
Beruntungnya, meski tanpa hak istimewa tersebut, saya dan teman-teman sekalian kini bisa berkesempatan untuk mewujudkan karier di ranah Green Jobs sekaligus mendapatkan berbagai informasi terkini mengenai Green Jobs secara real time. Caranya dengan bergabung dalam ekosistem Green Jobs di Indonesia yang telah dihadirkan melalui platform greenjobs.id oleh Koaksi Indonesia.
Ada Apa Saja di greenjobs.id?
Saat ini, kita sudah memasuki era society 5.0. yang menuntut kita untuk bisa melakukan transisi energi dengan kemampuan HOTS (High Order Thinking Skills), yakni berpikir kritis dan lebih cepat dalam menghasilkan solusi untuk memenuhi kebutuhannya.
Kehadiran platform greenjobs.id dapat memberikan berbagai kemudahan untuk kita bisa memenuhi tuntutan itu.
- Referensi/publikasi terkait informasi Green Jobs yang lebih kredibel.
- Menyajikan halaman FAQ/Informasi dasar yang berkaitan dengan Green Jobs.
- Memaparkan informasi dari lembaga terkait yang mendukung ekosistem Green Jobs seperti sektor pendidikan, kursus luring atau Massive Open Online Courses (MOOC), sertifikasi, inkubasi/akselerasi start-up.
- Panduan Green Jobs yang dikemas secara interaktif melalui video.
- Materi komunikasi yang valid.
- Forum Matchmaking untuk kebutuhan pekerjaan dan karier, mulai dari lowongan pekerjaan, penyedia pekerjaan, investor, dan start-up.
- Kisah sukses perjalanan karier di bidang Green Jobs.
- Komunitas Green Jobs.
Dengan adanya greenjobs.id, sudah saatnya kita meningkatkan wawasan kebangsaan terkait pentingnya Green Jobs. Bagaimanapun, masa depan yang berkelanjutan perlu diupayakan semaksimal mungkin oleh kita semua. Oleh karena itu, yuk #GoGREENJOBS dari sekarang!
Artikel ini telah tayang di https://widyaherma.com/2024/02/mengantisipasi-dampak-krisis-iklim-dengan-green-jobs.html dengan judul “Mengantisipasi Dampak Krisis Iklim dengan Green Jobs”.
DISCLAIMER
Semua artikel dan opini yang dipublikasikan pada Blog #GoGreenJobs menjadi tanggung jawab dari masing-masing penulis. Koaksi Indonesia membantu mengedit bahasa dan penulisan setiap artikel dan opini yang masuk ke redaksi agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Koaksi Indonesia tidak bertanggung jawab jika terdapat plagiarisme, kesalahan data dan fakta, serta kekeliruan dalam penulisan nama, gelar atau jabatan yang terdapat di dalam artikel dan opini.